Sabtu, 04 Desember 2010

ADHD

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Gangguan ini telah terlihat sejak masa kanak-kanak, dan dapat dianalisa langsung oleh ahli perkembangan anak (psikolog). Gangguan ini berdampak pada cara anak berpikir, bertindak dan merasa.

PENYEBAB :
Hingga saat ini penyebab ADHD belum dapat dipastikan. Terdapat berbagai teori tentang penyebab ADHD, sebuah teori mengasumsikan konsumsi gula atau zat aditif yang berlebihan dalam makanan sebagai penyebabnya. Sedangkan teori yang lain menyatakan bahwa faktor genetis adalah penyebab utama.
ADHD dapat ditengarai sejak anak berusia sangat kecil. Pada bayi, gejala yang nampak, adalah:

• Terlalu banyak bergerak, sering menangis, dan pola tidurnya buruk
• Sulit makan/minum
• Selalu kehausan
• Cepat marah/sering mengalami temper tantrum

Pada anak balita, gejala ADHD yang kerap terlihat, adalah:

• Sulit berkonsentrasi/memiliki rentang konsentrasi yang sangat pendek
• Sangat aktif dan selalu bergerak
• Impulsif
• Cenderung penakut
• Memiliki daya ingat yang pendek
• Terlihat tidak percaya diri
• Memiliki masalah tidur dan sulit makan
• Sangat cerdas, namun prestasi belajar tidak prima.

Tidak semua anak yang mengalami ADHD terlihat memiliki gejala ini, karena sangat tergantung pada tingkat ADHD yang diidap.

Minggu, 21 November 2010

RISALAH IMAM SYAHID HASAN AL-BANNA

Adalah sebuah risalah masa lalu yang penuh kobaran semangat jihad, untuk
generasi hari ini yang tengah bergejolak dan dilanda kegelisahan…
Sebuah bekal hari ini yang sarat tuntutan,
Untuk masa depan yang penuh cahaya…
Wahai para pemuda,
Wahai mereka yang memiliki cita-cita luhur
Untuk membangun kehidupan…
Wahai kalian yang rindu akan kemenangan agama Allah…
Wahai semua yang turun ke medan,
Demi mempersembahkan nyawa di hadapan Tuhannya…
Disinilah petunjuk itu, di sinilah bimbingan...
Di sinilah hikmah itu, disinilah kebenaran…
Di sini kalian dapati keharuman pengorbanan
Dan kenikmatan jihad…
Bersegeralah bergabung dengan parede bisu…
Untuk bekerja di bawah panji penghulu para nabi…
Untuk menyatu dengan pasukan Ikhwanul Muslimin…
"Sehingga tidak ada lagi fitnah di muka bumi dan agama
seluruhnya milik Allah."


Ikhwanul Muslimin
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.
Kami ucapkan salam Islam, salam dari sisi Allah yang penuh berkah dan kebaikan,
"Assalaamu'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."
Wahai Ikhwanul Muslimin!
Wahai umat manusia seluruhnya.
Suara jeritan ini; yang berkumandang dari relung tragedi kemanusiaan yang getir
dan memilukan; yang lahir dari rahim kegelapan zaman ini, di arus kehidupan yang
memancar dari teriakan prihatin seluruh alam; yang dibawa oleh gelombang lembut
menyelusup ke berbagai penjuru kehidupan; yang dapat mematikan secara mengejutkan
segala impian, janji-janji, dan fenomena yang menipu serta penuh kepalsuan;
Mendorong kita untuk terjun dengan dakwah ini…
dakwah yang tenang, namun lebih gemuruh
dari tiupan angin topan yang menderu…
dakwah yang rendah hati, namun lebih perkasa
dari keangkuhan gunung yang menjulang…
dakwah yang terbatas, namun jangkauannya
lebih luas dari belahan bumi seluruhnya…
Ia sepi dari prilaku yang menipu, dan gemerlap yang penuh dusta. Sebaliknya, ia
dikemas oleh keagungan hakikat, keindahan wahyu, dan pemeliharaan Allah.
Ia bersih dari berbagai kerakusan nafsu dan kepentuingan pribadi. Oleh karenanya,
ia mampu melahirkan putra-putra generasi yang percaya padanya dan tulus bekerja
untuknya; yang memandu tertegaknya bangunan di bawah naungan dakwah yang
pertama…
Wahai Ikhwanul Muslimin!
Wahai manusia seluruhnya.
Dangarlah suaranya yang bergemuruh, yang disambut oleh seruan para da'i
setelahnya sebagaimana teriakan dakwah sebelumnya;
"Wahai yang berselimut, bangun dan berilah peringatran. Dan Tuhanmu maka
agungkanlah."
Bersamaan dengan itu berkumandang pula firman-Nya,
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (Al-Hijr: 94)
Dan wahyu senantiasa menyeru seluruh umat manusia dengan seruan,
"Katakanlah, 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu
semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; Tidak ada Tuhan selain
Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, 'maka berimanlah kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (Kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk," (Al-A'raf: 158)
Di mana posisi kita berhadapan pesan-pesan Islam ini?
Wahai Ikhwanul Muslimin!
Wahai manusia seluruhnya.
Sesungguhnya Allah swt. telah membangkitkan untukmu seorang pemimpin, telah
menggariskan bagimu aturan, telah menjelaskan kepadamu hukum-hukum, menurunkan
untukmu sebuah Kitab, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram,
membimbingmu menuju kebaikan dan kebahagiaan, serta menunjukimu ke jalan yang
lurus. Adakah kamu telah mengikuti pemimpin itu, kamu hormati aturannya, kamu
praktekkan hukum-hukumnya, dan kamu sakralkan Kitab yang dibawanya? Sudahkah
kamu halalkan yang ia halalkan dan kamu haramkan yang ia haramkan?
Berterus teranglah menjawab pertanyaan tersebut, niscaya akan kamu jumpai
hakekat yang jelas dihadapanmu.
Seluruh aturan yang engkau jadikan pijakan dalam setiap urusan hidupmu adalah
aturan buatan manusia belaka; yang tidak ada hubungannya dengan Islam; tidak digali
dari sumber nilai Islam dan tidak pula disandarkan kepadanya.
Undang-undang yang mengatur urusan dalam negerimu, peraturan yang mengatur
hubungan negaramu dengan negara lain (baik bilateral maupun multilateral), undangundang
peradilan, undang-undang pertahanan keamanan dan militer, sistem ekonomi
(baik menyangkut ekonomi negera maupun personal), sistem pendidikan, bahkan
undang-undang perkawinan dan kerumahtanggaan serta sistem perilaku personal, juga
mentalitas umum para pejabat dan rakyat serta berbagai fenomena kehidupan yang
dilahirkannya, semua itu adalah sistem dan undang-undang yang jauh dari nilai-nilai
Islam.

KEPADA PARA PEMUDA DAN SECARA KHUSUS KEPADA PARA MAHASISWA

Bismillahirrahmanirrrahim
"Katakanlah, 'Sesunguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja,
yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri,
kemudian kamu pikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikit pun pada
kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum
(menghadapi) adzab yang keras.' Katakanlah, 'Upah apapun yang aku minta kepadamu,
maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.' Katakanlah, 'Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha
Mengetahui segala yang ghaib.' Katakanlah.'Kebenaran telah datang dan yang batil itu
tidak akan memulai dan tidak pula akan mengulangi.'Katakanlah, 'Jika aku sesat maka
sesunggunya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri, dan jika aku mendapatkan
petunjuk, maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Mahadekat." (Saba': 46-50)
Wahai pemuda!
Saya panjatkan puji ke hadirat Allah, yang tiada Tuhan melainkan Dia. Semoga
sholawat dan salam tetap tercurah kepada Muhammad, Imam para pembaru dan penghulu
para mujahid; keluarga; sahabat; dan para tabi'in.
Wahai pemuda!
Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat
rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat
dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam
mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dana amal
merupakan karekter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar
keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa,
dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang
kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.
Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar
kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam
setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.
"Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan
mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk." (Al-Kahfi: 13)
Beranjak dari sini, sesungguhnya banyak kewajiban kalian, besar tanggung jawab
kalian, semakin berlipat hak-hak umat yang harus kalian tunaikan, dan semakin berat
amanat yang terpikul di pundak kalian. Kalian harus berpikir panjang, banyak beramal,
bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan hendaklah kalian
mampu menunaikan hak-hak umat ini dengan sempurna.
Ada di antara pemuda yang tumbuh dalam situasi bangsa yang dingin dan tenang,
di mana kekuasaan pemerintah telah tertanam kuat dan kemakmuran telah dirasakan oleh
warganya. Sehingga pemuda yang tumbuh dalam suasana ini aktifitasnya lebih banyak
tertuju kepada dirinya sendiri daripada untuk umatnya. Dia pun kemudian cendrung
main-main dan berhura-hura karena meresa tenang jiwanya dan lega hatinya.
Ada juga pemuda tumbuh dalam suasana bangsa yang keras dan bergejolak, di
mana bangsa itu sedang dikuasai oleh lawannya dan dalam semua urusan diperbudak oleh
musuhnya. Bangsa ini berjuang semampunya untuk mengembalikan hak yang dirampas,
tanah air yang terjajah, dan kebebasan, kemuliaan, sarta nilai-nilai agung yang hilang.
Saat itulah kewajiban mendasar bagi pemuda yang tumbuh dalam situasi seperti ini
adalah berbuat untuk bangsanya lebih banyak dari pada berbuat untuk dirinya sendiri.
Jika ia lakukan hal itu, ia akan beruntung dengan mendapatkan kebaikan segera di medan
kemenangan dan kebaikan -yang tertunda- berupa pahala dari Allah swt.
Barangkali, merupakkan suatu keberuntungan bagi kita bahwa kita termasuk
pemuda kelompok kedua (yang dibesarkan dalam situasi keras dan bergejolak). Oleh
karena itu, kedua mata kita pun terbuka di hadapan sebuah umat yang terus berjihad dan
berjuang untuk mendapatkan hak dan kebebasannya. Bersiap-siaplah wahai para tokoh!
Sungguh, alangkah dekatnya kemenangan bagi kaum mukminin dan alangkah besarnya
keberuntungan bagi para aktifis yang tak hanti berjuang.
Wahai pemuda!
Barangkali ancaman yang cukup berbahaya pada bangsa yang mau bangkit -dan
kita sekarang di fajar kebangkitan- adalah munculnya beragam isme, banyaknya seruanseruan,
warna-warninya manhaj, perbedaan dalam penetapan strategi dan sarana
perjuangan, dan tidak sedikitnya orang yang berambisi untuk menjadi pemimpin dan
penguasa. Berawal dari sini, maka studi perbandingan terhadap isme-isme menjadi amat
penting bagi siapa saja yang menginginkan perbaikan.
Dari sini pula, maka kewajiban saya adalah menerangkan kepada kalian dengan ringkas
dan jelas dakwah Islam pada abad keempat belas hijriyah.

Tiga Cara Bersyukur

''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS Alnahl [16]: 18).
Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur,
Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur
kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon
maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat
Subuh.
Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak
banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada
Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang
Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.
Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati
nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati
nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati
yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik
hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-
Nya.
Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling
baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah
bersabda, ''Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa
membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li
Allah, maka baginya 30 kebaikan.''
Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan
Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-
Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata,
telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai
nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir,
dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ''Dan terhadap nikmat Tuhanmu,
hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).'' (QS Aldhuha [93]: 11).
(Idris Thaha , Hikmah, Republika)
ARTIKEL

PEKERJAAN YANG MULIA

Pada zaman Rasulullah ada seorang wanita kulit hitam yang bernama Ummu Mahjan. Dia selalu melapangkan masa untuk kerja
membersihkan masjid.
Ummu Mahjan kemudiannya meninggal dunia dan dikebumikan. Selang beberapa hari, apabila Rasulullah lalu di kuburnya, barulah
dikhabarkan bahawa kubur tersebut ialah kubur Ummu Mahjan. Rasulullah menegur para sahabat yang tidak memaklumkan
kepadanya tentang kematian Ummu Mahjan. Lalu Rasulullah berdiri dan solat jenazah di atas kuburnya. Sesudah itu Rasulullah
menyeru Ummu Mahjan dari atas kuburnya. Sabdanya "Assalaamu’alaikum, ya Ummu Mahjan! Pekerjaan apakah yang paling
bernilai dalam amalanmu?”
Rasulullah diam sejenak. Kemudian baginda bersabda, "Dia menjawab bahawa pekerjaan membersihkan masjid adalah pekerjaan
yang paling bernilai di sisi Allah. Allah berkenan mendirikan rumah untuknya di syurga dan dia kini beristirehat di dalamnya."
Teladan: Sesungguhnya perkerjaan membersih, mengemas, mengurus dan mengimarah masjid adalah suatu pekerjaan mulia dan
134
mempunyai jaminan ganjaran yang tinggi di sisi Allah. Janganlah biarkan jaminan Allah ini direbut oleh pegawai dan jawatankuasa
masjid sahaja. Sepatutnya kelapangan masa yang ada patutlah diguna untuk kerja di atas sebagai bekalan untuk kita kembali
kepada Allah. Daripada bersenam kerana nak mengelurkan peluh, nak sihat dan nak panjangkan umur, bukankah lebih baik datang
membersihkan masjid, berpeluh pun boleh, sihat pun boleh, jaminan ganjaran di sisi Allah pun dapat.

MABUK DALAM CINTA TERHADAP ALLAH

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahawa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang
pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada di
hadapannya maka dia pun berkata, "Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut
Jarrah cintaku kepada-Nya."
Berkata Nabi Isa a.s, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat Jarrah itu."
Berkata pemuda itu lagi, "Wahai Isa a.s, kalau aku tidak terdaya untuk satu Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat
Jarrah."
Oleh kerana keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, "Ya Tuhanku,
berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.
Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat
berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata
kepada salah seorang yang berada di situ bahawa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.
Setelah Nabi Isa a.s mendengar penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah
kepadaku tentang pemuda itu." Selesai sahaja Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang
berada di antara gunung-ganang dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.
Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi
Isa berkata, "Aku ini Isa a.s."Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar
perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan
Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya."
Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.
1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.
Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima dan lupa kepada yang lima :
1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada Al-Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur."

PEPERANGAN BADAR AL-KUBRA

Wahai hamba-hamba Allah ! Bertaqwalah sekalian kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Dan Janganlah kamu mati
melainkan dalam keadaan Islam.
Firman Allah dalam ayat 123 surah Ali Imran yang bermaksud: Sesungguhnya Allah telah membantu kamu dalam peperangan
Badar sedangkan kamu ketika itu adalah orang-orang yang lemah. Kerana itu bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
mensyukuriNya.
Peristiwa peperangan Badar al-Kubra yang merupakan tapak kemenangan Islam dalam melebarkan penguasaan seterusnya.
Peperangan Badar al-Kubra ini telah berlaku pada 17 Ramadhan tahun 2 Hijrah di mana pada tahun ini juga Allah mewajibkan
berpuasa sebulan Ramadhan. Peristiwa ini berlaku apabila Rasulullah s.a.w sendiri yang mengetuai pasukan tentera Islam seramai
313 orang telah menuju ke Badar bertujuan untuk menyekat qafilah perniagaan Quraisy pimpinan Abu Sufian bin Harb yang baru
pulang dari Syam menuju ke Mekah. Jumlah tentera Islam tidak begitu ramai kerana ia pada asalnya merupakan suatu operasi
dalam menyekat qabilah tersebut dan Rasulullah s.a.w sendiri tidak meramalkan akan berlakunya suatu peperangan terbuka yang
besar dan bersejarah. Oleh itu ramai di kalangan sahabat tidak menyertai gerakan ini.
Malangnya kemaraan tentera Islam telah diketahui oleh Abu Sufian melalui pengintip yang telah ditugaskannya lalu dia memerintahkan
agar wakil qafilah untuk meminta bantuan daripada Kafir Quraisy di Mekah. Disamping itu Abu Sufian telah melalui jalan
lain iaitu melalui pantai sehingga mereka berjaya menyelamatkan diri daripada bertembung dengan tentera Islam. Setelah itu dia
menghantar utusan untuk bertemu Abu Jahal bagi menyatakan bahawa mereka telah selamat dan tidak memerlukan bantuan tentera
lagi tetapi Abu Jahal dengan sombongnya menyatakan : "Demi Allah! Kita tidak mahu pulang sekarang sehingga kita sampai
di Badar. Kita berpesta di sana selama 3 hari, kita sembelih unta. Minum arak dan menyanyi sehingga seluruh bangsa arab
mengetahui perhimpunan dan kedatangan kita. Maka kehebatan kita terus menerus dapat dilihat oleh mereka ".
Rasulullah s.a.w ini telah mengetahui tentang qafilah Abu Sufian telah berjaya menyelamatkan diri disamping bala tentera kafir
Quraisy yang besar iaitu seramai 1300 orang dan lengkap bersenjata telah tiba di Badar. Oleh itu tentera Islam tidak boleh mengelak
lagi daripada bertempur kerana jika mereka berundur bererti kafir Quraisy akan mendapat kemenangan moral dari segi politik
dan tentera serta mendapat kedudukan yang kuat di Semenanjung Arab dan memungkinkan mereka bermaharajalela sesuka
hati. Walau pun dengan jumlah yang sedikit dan kelengkapan yang tidak mencukupi namun semangat jihad demi mempertahankan
Islam terus membara dalam diri tentera Islam.
Selepas itu Rasulullah s.a.w telah membentuk 2 pasukan pengintip dalam meninjau kekuatan musuh. Pada malam itu Allah menu-
126
runkan hujan sebagai pertolongan kepada tentera Islam dan bencana kepada tentera musuh. Kemudian tentera Islam telah membina
markaz di sebuah tempat yang terletaknya mata air paling dekat dengan musuh di mana di situ mereka telah membina kolam
disamping menimbus tempat-tempat air yang lain. Dengan cara ini musuh akan keputusan bekalan air.
Kemudian Sa’ad bin Mu’adz telah mencadangkan kepada Rasulullah s.a.w : " Wahai Rasulullah! Saya cadangkan agar dibina tempat
perlindungan untuk menjamin keselamatan Rasulullah. Biar kami bertempur dengan musuh. Jika Allah mengurniakan kemenangan
kepada kita dan kita dapat mengatasi musuh maka itulah yang sangat kami kehendaki. Sekiranya Allah mengkehendaki
berlaku sebaliknya maka engkau tetap berada dalam keadaan selamat di tempat itu. Engkau boleh terus bersama dengan orangorang
yang masih ada dan mereka juga kasih kepadamu seperti kami juga. Jikalau engkau mahu meneruskan lagi peperangan,
mereka sekali-kali tidak akan meninggalkanmu dan terus mempertahankanmu dengan sama-sama berjihad bersamamu". Lalu
para sahabat membina tempat untuk Rasulullah s.a.w di satu tempat yang tinggi yang membolehkan baginda memerhati ke arah
medan pertempuran. Pada malam Jumaat 17Ramadhan itu tentera Islam diberikan ketenangan oleh Allah di mana mereka dapat
tidur dengan nyenyak kerana keesokan harinya mereka akan bertempur dengan musuh Allah itu.
Pada pagi Jumaat 17 Ramadhan, kedua-dua belah pihak bersedia untuk berperangan di mana Rasulullah s.a.w sendiri telah
menyusun sof tentera dengan susunan yang kemas dan rapi. Selepas itu Rasulullah s.a.w telah mengangkat tangan memohon pertolongan
Allah. Antara doa baginda ialah yang bermaksud:
"Ya Allah! Wahai Tuhanku, tunaikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku.Ya Allah! Wahai Tuhanku, kurniakanlah apa yang
dijanjikan kepadaku. Ya Allah! Wahai Tuhanku, jika Engkau binasakan pasukan kecil ini maka Engkau tidak akan disembah lagi di
bumi selepas ini".
Pertempuran bermula dengan Rasulullah s.a.w meminta agar Ubaidah bin Harith, Sayyidina Hamzah dan Sayyidina Ali mara untuk
menentang tiga pemimpin Quraisy yang telah mencabar tentera Islam. Ketiga-tiga pahlawan Islam telah berjaya membunuh musuh
mereka di mana kemenangan ini merupakan kemenangan awal dalam menyemarakkan lagi semangat jihad. Selepas itulah
berlakunya pertempuran di mana pada peringkat pertama tentera Islam mengambil tindakan bertahan di mana tentera musuh berjaya
dilumpuhkan dengan kehilangan banyak jiwa. Dalam saat yang genting ini Rasulullah terus bermunajat kepada Allah sehingga
kain yang disangkut dibahunya terjatuh di mana Sayyidina Abu Bakar yang melihat perkara ini terasa begitu sedih dan berkata
kepada Rasulullah : "Cukuplah wahai nabi Allah!". Allah mengabulkan doa baginda dengan menghantar tentera malaikat.
Pada peringkat kedua tentera Islam mula mengambil tindakan menyerang di mana serangan ini turut dibantu oleh tentera daripada
kalangan malaikat di mana antara yang dapat disaksikan ialah bagaimana terputusnya kepala dan tangan musuh tanpa dapat
dilihat sesiapa yang memancungnya. Seorang tentera Islam yang sedang mengejar musuh tiba-tiba terdengar pukulan cemeti dari
atas dan terdengar suara pahlawan berkuda. Seorang sahabat lagi dapat melihat bagaimana kepala musuh terputus sebelum
pedangnya mengenai batang tengkuk musuh itu.
Iblis yang menyerupai dirinya sebagai Suraqah bin Malik merasa gementar apabila melihat penyertaan malaikat. Dia terus lari dan
terlanggar Al-Harith bin Hisyam sehingga rebah. Apabila ditanya mengapa dia cuba lari lalu dia menyatakan bahawa dia nampak
apa tidak mampu dilihat oleh tentera kafir dan dia begitu takut kepada Allah yang amat pedih siksaanNya. Kemudian dia lari sekuat
hatinya dan mencampakkan dirinya ke laut.
Abu Jahal sendiri berjaya dibunuh apabila Mu’adz bin Amru telah merempuh lapisan lembing dan tombak yang mengelilingi Abu
Jahal sehingga dia berjaya menetak di tengah betisnya. Tiba-tiba Ikramah anak Abu Jahal menetak ke leher pemuda itu lalu terkena
tangannya sehingga hampir putus dan hanya tergantung dikulitnya sahaja. Dia meneruskan serangan terhadap Abu Jahal dengan
mengheret tangannya yang terkulai di mana ketika terasa sakit lalu dia memijak tangan itu dengan kakinya supaya putus.
Kemudian Mu’adz berjaya menetak Abu Jahal sehingga hampir maut. Abdullah bin Mas’ud yang mencari-cari Abu Jahal telah menjumpainya
lalu terus memancung lehernya di mana kepalanya telah dibawa kepada Rasulullah s.a.w. Baginda menyatakan bahawa
inilah dia Firaun umat ini.
Peperangan yang bersejarah ini berakhir dengan kemenangan yang nyata kepada tentera Islam di mana 70 orang musyrikin terbunuh
dan 70 orang lagi berjaya ditawan. Manakala 14 orang tentera Islam telah gugur syahid. Kemenangan ini terus diberitahu
kepada penduduk Madinah melalui 2 orang utusan yang dihantar oleh Rasulullah s.a.w bagi menafikan berita bohong yang disampaikan
oleh puak munafik dan yahudi yang menyatakan bahawa Rasulullah s.a.w telah wafat. Berita kemenangan ini disambut
dengan penuh kesyukuran dan kegembiraan yang menjadi lambang kepada keagungan Islam yang bakal menguasai dunia.
Mereka bertakbir dan bertahlil menyambut berita ini dan ada para sahabat yang terkemuka yang tinggal di Madinah telah menuju
ke Badar bagi menyampaikan ucapan tahniah kepada Rasulullah s.a.w. Manakala Sayyidina Othman pula mendapat berita gembira
ini ketika sedang mengkebumikan jenazah anak Rasulullah s.a.w Ruqayyah yang baru meninggal dunia.
127
Kemenangan ini telah meletakkan Islam agama yang tertinggi dan umat Islam menjadi bangsa yang kuat bukan lagi sebagai
mangsa penindasan para kuffar. Semoga semangat jihad Badar ini akan membakar semangat kita dalam memastikan Islam menjadi
agama yang memerintah bukannya agama yang diperintah.
Firman Allah dalam ayat 9 surah al-Anfal yang bermaksud: Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu
diperkenankannya bagimu. Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang
berturut-turut.
Firman Allah dalam ayat 16 surah as-Sajadah yang bermaksud: Lambung mereka jauh daripada tempat tidurnya sedangkan mereka
berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan mengharap dan mereka menafkahkan sebahagian daripada rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka.
Perasaan antara al-Raja’ iaitu terlalu mengharap dan al-Khauf iaitu takut mestilah sentiasa kita sematkan dalam hati agar kita
tidak terlalu yakin bahawa segala amalan kita samada solat, puasa, sedekah dan amalan soleh yang lain memang telah diterima
oleh Allah sehingga kita tidak berusaha untuk memperelokkannya dan kita juga tidak boleh merasa terlalu takut segala amalan
tadi sentiasa ditolak sehingga timbul perasaan malas untuk beribadat sehingga kita terus hanyut dengan maksiat. Kita mesti berada
antara keduanya iaitu antara takut dan mengharap agar segala amalan kita tidak dilakukan sambil lewa serta ia dilakukan dengan
penuh keyakinan dan ikhlas sambil mengharap ia diterima oleh Allah.

VALENTINE'S DAY: KEHADIRAN MU TIDAK DIUNDANG

Kenapa Masih Menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikutan semata-mata.
Ataupun, adakah hari-hari kebesaran yang dianugerahkan oleh Allah SWT tidak mencukupi?
Kita perlu memahami sejarah dan tujuan perayaan tersebut sebelum melibatkan diri ke dalam sesuatu yang mungkin bertentangan
dengan Islam. Kita jangan mudah terpedaya dengan promosi-promosi dalam mediamasa slogan-slogan dari Barat mengaburi
pemikiran kita. Firman Allah, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya” (Al Isra' : 36).
95
Sejarah valentine adalah panjang.Antara ceritanya, secara ringkas, ia bermula dari golongan yang menyembah berhala, iaitu orangorang
Romawi, yang merayakan acara untuk memperingati suatu hari besar mereka yang jatuh pada tanggal 15 Februari, mereka
menamakannya Lucipercalia.
Setelah penyebaran agama Kristian, para ahli gereja cuba memberikan pengertian ajaran Kristian terhadap perayaan para pemuja
berhala itu. Pada tahun 496 Masehi, Paus Gelasius (Pope Gelasius) menggantikan peringatan Lupercalia itu menjadi Saint
Valentine's Day, iaitu hari kasih sayang untuk orang-orang suci dengan memindahkan harinya kepada 14 Februari sebagai penghormatan
bagi seorang pendeta Kristian yang dihukum mati pada tanggal tersebut.
Islam adalah 'cara hidup' yang khusus dan unik bagi semua umat manusia. Sebagai umat yang memiliki peraturan hidup yang unik
dan berbeza dari sistem manapun, kita perlu berdiri atas agama kita yang satu ini tanpa meniru ajaran umat yang lain. Sabda
Rasulullah saw. "Tidak termasuk golongan ku orang-orang yang menyerupai selain dari golongan umatku (umat Islam)" HR
Tirmidzi dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari datuknya. Sabda Rasulullah SAW lagi, "Jangan kamu menyerupai orang-orang
Yahudi dan Nasrani." HR Tirmidzi.
Kesimpulannya Ucapan dan sambutan Valentine Day tidak sepatut dilakukan oleh seorang Islam dan ia bukan hari kebesaran umat Islam.

MEMPERBARUI KOMITMEN DAKWAH

Sesungghuhnya, menapaki jalan dakwah merupakan sebuah pilihan dari berbagai jalan yang terbentang dalam kehidupan kita. Komitmen yang dibangun sejak awal kerap berhadapan dengan realitas yang terbentang di jalan yang sangat panjang ini. Realitas interaksi dengan sesama aktivis dakwah dan karakteristik jalan dakwah, serta interaksi dengan objek dan musuh dakwah.

Tidak kita pungkiri bahwa interaksi-interaksi tersebut mengisap energi aktivis dakwah, bukan hanya energi fisik, melainkan juga energi ruhiyah. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan kekuatan tarbiyah dzatiyah, maka aktivis dakwah dapat mengalami kejenuhan dan kehilangan makna dakwah dalam setiap aktivitas yang dilakukan.

sehingga yang dibutuhkan dalam hal tersebut, mencakupi beberapa hal :
1 : BAGAIMANA KOMITMEN SAYA TERHADAP DAKWAH

2 : KOMPETENSI DAN PERSIAPAN

3 : TUGAS OPERASIONAL

4 : BAHAYA YANG HARUS DIHINDARI DAN HAMBATAN DAKWAH


silakan upGrade ilmu kalian dalam buku :
MEMPERBARUI KOMITMEN DAKWAH
OLEH: MUHAMMAD ABDUH

semoga bermanfaat

ISTI’AB DALAM DAKWAH DAN DA’I

1. Makna Isti’ab
Isti’ab (daya tampung) adalah kemampuan da’I utk menarik objek dakwah (mad’u) dan merekrut mereka dengan segala perbedaan intelektual, kejiwaan, status sosial dsb.
Da’i yg sukses adalah da’I yg mampu masuk dan dapat mempengaruhi setiap manusia, dengan pemikiran dan dakwahnya, sekalipun kecenderungan, karakter, dan tingkatan mereka beragam. Disamping mampu menarik sejumlah besar manusia dan mampu menampung mereka baik dalam tataran pemikiran ataupun pergerakan.

Jadi Isti’ab merupakan kemampuan individu, kelayakan akhlak, sifat keimanan, dan karunia Ilahiyah, yg membantu para da’i dan mjdkan mereka poros bagi masyarakat, shg mereka senantiasa berputar dan berkerumun di sekitarnya.
2. Tingkat Kemampuan dalam Isti’ab
Tingkatan isti’ab seorang da’I berbeda-beda, namun seorang da’I dituntut utk memiliki batas minimal kemampuan isti’ab, agar bisa produktif dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat, bukan mendatangkan kemudhoratan dan tdk mendatangkan manfaat sama sekali, bahkan menjadikan orang-orang disekelilingnya lari.
Tingkatan-tingkatan kemampuan dalam isti’ab disyaratkan oleh sebuah hadits:
“perumpamaan petunjuk dan ilmu yg dengannya Allah mengutusku adalah bagaian hujan yg turun ke bumi. Maka ada bagian bumi yg baik, ia menerima air hujan itu dgn baik lalu menumbuhkan tanaman dan rerumputan yg banyak. Ada jg bagian bumi yg menahan air, lalu Allah memberikan manfaat kpd manusia dgn air yg disimpannya, shg mereka bisa minum dan menyirami tanaman dari air tersebut. Bagian lainnya adalah padang tandus, ia sama sekali tidak bisa menyimpan air dan juga tdk menumbuhkan apa pun. Demikian itu adalah perumpamaan orang yg diberi kepahaman dalam agama, lalu ia dapat memanfaatkan apa yg aku bawa itu, hingga ia senantiasa belajar dan mengajarkan apa yg ia pahami. Dan perumpamaan orang yg sama sekali tidak ambil peduli dan tidak mau menerima petunjuk Allah yg aku sampaikan”. (HR Bukhari Muslim)
3. Isti’ab dan Keberhasilan Dakwah
Tidak akan ada keberhasilan dakwah tanpa kemampuan isti’ab krn keberhasilan ditandai dengan kemampuan da’I utk menarik sebanyak-banyaknya masyarakat kpd Islam dan pergerakan yg ada, shg mampu merealisasikan sasaran-sasarannya. Jika dai tidak mempunyai isti’ab maka dakwah akan mandul dan pergerakannya akan terbatas, hingga Allah mendatangkan para da’I dan kader yg sangat berpengaruh dan mampu menarik masyarakat. Atau Allah akan menggantikannya dengan “daklwah” yg lain yg tidak sama dengannya. Inilah sunnatullah yg akan terus berlaku:
“… dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah ”. (QS Al-Ahzab : 62)
“… Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah , dan sekali-kali tidak (pula) akan menemuui penyimpangan bagi sunnah Allah itu”.. (QS Fathir : 43)
4. Isti’ab Eksternal dan Internal
Isti’ab Eksternal adalah penguasaan terhadap orang-orang yg berada di luar dakwah, di luar pergerakan dan diluar organisasi. Atau orang-orang yg belum bergabung.
Isti’ab internal adalah penguasaan terhadap orang-orang yg berada di dalam organisasi, yakni mereka yg telah bergabung ke dalam Jama’ah dan pergerakan. Keberhasilan seorang da’i sangat terkait dengan kemampuan utk menguasai keduanya, krn tdk ada gunanya pengguasaan terhadap masyarakat di luar tanzhim (jamaah) tanpa dibarengi dengan penguasaan terhadap masyarakat yang ada dalam tanzhim.
ISTI’AB EKSTERNAL
Sesuai Al-Qur’an & Sunnah tuntutan yg harus dipenuhi para da’i dalam proses isti’ab dan recruitment diantaranya:
1. Kepahaman tentang agama
“Katakanlah:’adakah sama orang-orang yg mengethaui dengan orang-irang yg tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yg berakalah yg dapat menerima pelajaran” (Az-Zumar : 9)
“Dan orang-orang yg diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yg diturunkan kepadamu dari Rabb-mu itulah yg benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Rabb Yang Maha perkasa lagi Maha Terpuji”. (Saba’ : 6)
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orangg yg tidak mengetahhui”. (Al-Jatsiyah : 28)
“Wahai manusia sesungguhnya ilmu hanya didapat dengan belajar, sedang pemahaman hanya akan didapat melalui pendalaman (tafaquh), dan barang siapa yg dikehendaki Allah baik maka akan diberi kepamahan dalam agama, sesungguhnya yg takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya adalah ulama” (HR Bukhori)
“Apabila Allah menghendaki kebaikkan bagi seorang hamba maka Allah memberinya kepahaman tentang agama dan memberinya ilham kelurusan (HR Thabrani)
“Sesungguhnya perumpamaan para ulama di muka bumi adalah bagaikan bintang-bintang yg dijadikan petunjuk dalam kegelapan daratan dan lautan. Jika bintang-bintang itu padam, maka para penunjuk jalan akan tersesat” (HR Ahmad).
2. Teladan yg baik
Seorang da’i hrs menjadi teladan yang baik bagi masyarakat, agar ia memiliki pengaruh dalam masyarakat, shg mereka bisa direkrut. Krn pengaruh ucapan tidak seefektif pengaruh yg ditimbulkan oleh perbuatan, perbutan zhahir harus sesuai dgn apa yg ada di dalam hatinya.
“Hai orang-orang yg beriman, mengapa kamu mengatakan apa yg tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yg tiada kamu kerjakan” (Ash-Shaf: 2-3)
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, pdhal kamu membaca al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” (Al-Baqarah :44)
“perumpamaan orang yg mengajarkan kebaikan kpd org lain dan melupakan dirinya, bagaikan lilin yg menerangi manusia dan membakar dirinya sendiri.” (HR Thabrani)
3. Sabar
Kesabaran dibutuhkan krn manusia memiliki kondisi kejiwaan yg bermacam-macam, memiliki kelebihan dan kekurangan yg beragam, memiliki tabiat yg berbeda-beda, dan memiliki kepentingan yg berlainan.
“Dan mintalah pertolongan kpd Allah dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya yg demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yg khusyu (Al-Baqarah:45)
QS. Thaha:130
QS. Al-Hajj:34-35
QS. Ali-’Imran:200
QS. Al-Baqarah:153, 155
QS. Az-Zumar:10
QS. As-Sajadah:24
“Tidak ada rezeki Allah yg lebih baik dan lebih luas bagi seorang hamba selain dari kesabaran.” (HR Hakim)
“Siapa yg berusaha utk bersabar maka Allah akan mengaruniai kesabaran, dan tidak ada karunia yg lebih baik dan lebih luas bagi seseorang selain dari kesabaran (HR. Bukhori -Muslim)
4. Lemah lembut
Dibutuhkan krn masyarakat membenci kekerasan dan menjauhi pelakunya.
QS. Ali-Imron : 134,159
QS. Fushshilat:34
QS. Al-Furqon:63
Rasulullah saw, bersabda “sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal” (HR Bukhori-Muslim)
“Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelembutan, memberi kpd orang yg lemah lembut apa yg tidak diberikan kpd orang yg kasar dan juga apa yg tidak diberikan kpd yg lain.” (HR Muslim)
5. Memudahkan tidak mempersulit
Manusia memiliki karakter, kemampuan dan daya tahan yg berbeda-beda. Apa yg bisa dilakukan seseorang belum tentu bisa dilakukan oleh orang yg lain, krn itu Rasulullah saw bersabda:
“Mudahkanlah dan jangan mempersulit, senangkanlah mereka dan jangan membuat mereka lari.” (HR. Bukhori -Muslim)
“Berjalanlah dengan menenggang perjalanan yg paling lemah diantara kalian”
6. Tawadhu’ dan merendahkan sayap
Dai yg tawadhu bisa hidup dan bergaul dengan siapa saja, bisa menerima siapa saja, bisa berbicara kpd stp orang, menziarahi bahkan mencintai semua manusia. Dialah yg melayani masyarakat bukan masyarakat yg melayaninya.
“Tidak akan masuk surga seseorang yg dalam hatinya terdapat sedikit kesombongan.” (HR Muslim)
“Sesungguhnya orang yg paling aku cintai adalah orang yg paling baik akhlaknya, yg merendahkan sayap, yg mau menghimpun dan mau dihimpun..”. (HR Thabrani)
Fenomena kesombongan ini tampak dalam berbagai hal:
• Lebih senang bergaul dengan orang-orang kaya dan berpangkat drpd dengan org miskin/orang awam
• Lebih memperhatikan pakaian dan penampilam, dan suka meremehkan orang yg terlihat kumal.
• Memilih-milih audien.
• Lebih mementingkan ungkapan yg dibuat-buat
• Merasa takjub dgn ilmu yg dimiliki
7. Murah senyum dan perkataan yg baik
Wajah merupakan cermin yg merefleksikan kejiwaan. Jika wajah seseorang seram maka hal itu merupakan cerminan dari kekasarannya dan jika wajah seseorang berseri-seri dan murah senyum, maka ini adalah pertanda kebaikannya.
Mengenai ucapan yg baik ini banyak terdapat dlm nash-nash Al-Qur’an:
QS. Al-Isra’: 53
QS. Al-Baqarah:83, 263
QS. Al-Ahzab:70
QS. Al-Hajj:24
QS. An-Nahl:125
QS.Thaha:44
“Janganlah kalian memandang remeh kebaikkan sedikit pun, meski kebaikan itu hanya berupa wajah yg berseri ketika bertemu dengan saudara kalian”. (HR Muslim)
8. Dermawan dan berinfaq kpd orang lain
Kedermawanan dengan materi menunjukkan kelapangan jiwa, sebaliknya orang yg kikir menunjukkan kekerdilan jiwanya.
Seorang dai harus menggunakan hartanya sbg sarana agar masyarat yg didakwahi mendapat hidayah, misalnya dengan:
• Islam mewajibkan memuliakan tamu
• Memberi hadiah kpd orang lain termasuk akhlaq Islam yg dianjurkan Nabi saw.
• Berbagai perbuatan mulia yg diperintahkan Allah spt, berinfak kpd fakir miskin, menanggung anak yatim, memeperhatikan hak tetangga dsb yg bertentangan dengan kebakhilan.
Dalam Al-Qur’an dan hadits byk nash yg mengecam kebakhilan:
QS. Ali-’Imran:180,17
QS. Al-Hasyr:9
QS. Al-Isra:29,100
QS. Adz-Dzariyat:19
QS. An-Nisa:11
“Tidak ada sesuatu yg dapat menghapus keislaman seperti halnya kekikiran” (HR. Thabrani)
9. Melayani orang lain dan membantu keperluan mereka
Seorang dai wajib menerjemahkan pemikiran dan konsepnya dalam bentuk tindakan konkret, yaitu dengan turut merasakan problematika umat, dan berusaha semaksimal mungkin utk ikut menyelesaikannya.
“Barang siapa yang tidur tanpa peduli terhadap masalah kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka”.
“Amalan yg paling utama adalah menyenangkan seorang mukmin, dengan cara memberi pakaian, makanan, minuman dan memenuhi kebutuhannya (HR Thabrani)
ISTI’AB INTERNAL
Isti’ab Dakhili (daya tampung internal) adalah kemempuan dan keahlian utk menampung objek dakwah yg telah berada ditengah-tengah shaf dakwah. Baik oleh para pemimpin maupun para anggotanya. Tujuannya untuk mendayagunakan potensi mereka dalam melaksanakan tugas-tugas dakwah dan pergerakan.
Tahapan-tahapannya:
I. Isti’ab ‘aqidi dan Tarbawi
• Dalam Tahap ini para kader harus dibersihkan dari berbagai problem masa lalu, meluruskan aqidah, perilaku, akhlaq, mengarahkan kecenderungan, menentukan, menjelaskan aras sasaran dan tujuan mereka.
• Isti’ab Tarbawi tidak boleh didikte oleh suatu fase atau situasi, tetapi mutlak diperlukan baik bagi para pemula ataupun para senior.
• Isti’ab Tarbawi harus memperhatika berbagai perkembangan kehidupan tahapan2x alami dan khusus yg dilalui oleh para individu.
• Isti’ab Tarbawi harus memenuhi semua bidang tarbiyah, baik pemikiran, spiritual dan kebutuhan fitrah manusia.
• Isti’ab Tarbawi harus terukur dan menggunakan parameter syari’at dengan mengambil semua ‘azimah (hukum asal)-nya dan berbagai keringananya bukan produk emosi dan keinginan pribadi semata
Aspek penting dan mendasar yang harus dimiliki dalam pembentukan pribadi muslim :
1. Sunnah Rasul dalam pembentukan pribadi muslim.
Rasulullah saw menggunakan metode yg unik sesuai dengan kesempurnaan manhaj Islam dan fitrah yg ditetapkan Allah SWT, memandang manusia apa adanyalayaknya manusia dengan memperhatikan kecenderungan dan kebutuhan manusia.
2. Beberapa kaidah asasi dalam Sunnah
• Memenangkan sisi positif atas sisi negative
• Memenangkan sikap proporsional atas sikap berlebih-lebihan
Dalam kaitannya dengan komitmen pribadi kpd Islam, sabda Rasulullah saw
“Ingatlah akan hancur orang yg berlebih-lebihan, akan hancur orang yg berlebih-lebihan” (HR Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
“Sesungguhnya agama ini sangatlah keras, maka masuklah kedalamnya dengan lembut (HR Ahmad)
Dalam kaitannya dengan dakwah dan menarik orang kpd Islam, terdapat nash-nash Al-Qur’an dan sabda Rasulullah:
QS. Ali-’Imran:159
QS. An Nahl:125
“Mudahkanlah dan jangan mempersulit, senangkanlah dan jangan membuat mereka lari”. (HR Bukhari-Muslim)
• Sedikit dan kontinyu lebih baik daripada banyak tapi terputus.
• Sunnah Rasul dan mendahulukan Prioritas dalam pembentukan
• Pembentukan melalui keteladanan
• Pembentukan yg menyeluruh dan tidak parsial
• Keshalihan lingkungan dan pengaruhnya dalam pembentukan
• Dampak Pahala dan hukuman dalam pembentukan
II. Isti’ab Haroki
Adalah kemampuan sebuah pergerakan dalam menampung para anggotanya, pendukungnya, simpatisannya dan juga kemampuan gerakan dan para anggotany dala m menampung berbagai persoalan, prinsip dan kaidah-kaidah pergerakan.
Permasalahan pokok yg berhubungan dengan isti’ab haroki:
1. Hal yg berkaitan dengan daya tampung gerakan terhadap para anggotanya
Syarat yg harus dipenuhi utk dpt menampung anggota:
• Proses tarbiyah yg matang,
• Tersedianya berbagai potensi dan kapabilitas serta faktor pendukung lainnya dalam sebuah pergerakan, misalnya manajerial yg handal, perencanaan yg matang, konsep yg jelas dalam pendidikan, pemikiran, politik dsb.
• Memahami semua anggotanya dengan benar, mengetahui potensi yg dimiliki, kecenderungan mereka,sisi positif dan negatifnya dll. Shg akan sgt membantu utk menentukan tugas dan tanggungjawab masing-masing individi dan menempatkan pada posisi yg tepat, shg akan membuahkan hasil yg memuaskan.
• Mengerahkan seluruh anggota dan bukan sebagian saja/hanya orang2x yg berprestasi saja krn bgmnpun akan pelipatgandakan hasil dan menghindari fitnah yg ditimbulkan oleh para penganggur/orang-orang yg tidak memiliki tugas dan peran dakwah.
2. Terkait dengan isti’ab haraki
Beberapa masalah penting yg terkait dengan pergerakan yg harus dikuasai oleh para da’i sbb:
• Pemahaman yg benar dan sempurna ttg sasaran dan sarana yg digunakan
• Memahami tanzhim dan tabiatnya dengan benar
• Pemahaman yg benar dan menyeluruh terhadap tabiat teman dan lawan berikut konsekuensinya
• Pemahaman yg baik tentang berbagai aspek, tabiat dan kebutuhan amal
• Menjauhi fenomena istiknaf (keengganan utk bergabung dalam masyarakat/instansi/berbagai organisasi yg ada.

“Konsistensi menyongsong kematian husnul khatimah”

Kematian adalah sesuatu yang pasti akan menjemput manusia, namun secara umum pembicaraan tentang kematian bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Bahkan naluri manusia cenderung ingin hidup seribu yahun lagi. Sebagaimana dilukiskan Al-Quran: “Dan sungguh kamu akan mendapati mereka seloba-loba manusia kepada kehdupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang- orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkan dari siksa. Dan Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. Al-Baqarah:96).

Banyak faktor yang menyebabkan orang takut akan kematian. Ada orang yang takut mati karena ia tidak mengetahui apa yang akan dihadapinya setelah kematian, mungkin juga karena merasa bahwa yang dimilikinya sekarang lebih baik dari apa yang akan dimilikinya nanti. Ada juga karena membayangkan betapa sulit dan pedih pengalaman mati dan sesudah mati, mungkin karena khawatir memikirkan atau prihatin terhadap keluarga yang ditinggalkan atau karana tidak mengetahui makna hidup dan mati, dan lain sebagainya sehingga mereka merasa cemas dan taku menghadapi kematian. Dari sini lahir pandangan-pandangan optimis dan pesimistis terhadap kematian dan kehidupan.

Islam sebagai tuntutan hidup manusia mengajarkan bahwa ada kehidupan sesudah kematian. Kematian adalah awal dari suatu perjalanan panjang dalam evolusi kehidupan manusia, dimana selanjutnya ia akan memperoleh kehidupan dengan segala macam kesenangan atau berbagai ragam siksa dan kenistaan.

Dalam mengingat kematian ini, Imam Al-Ghazali memagi manusia kepada tiga tingkatan. Pertama : Al-Munhamik, yaitu orang yang tenggelam dalam tipu daya dan hawa nafsu dunia. Ia tidak mengingat kematian dan enggan untuk diingatkan orang tentang kematian. Dan manakalah diingatkan justru akan menjauhkannya dari Tuhannya. Orang seperti ini kurang mempersiapkan bekal untuk menghdapi kematianbahkan justru bergelimang dosa dan maksiat.

Kedua: At-Taib, yaitu orang yang selalu bertaubat memohon ampunan dari Allah. Iapun banyak mengingat kematian yang mendorongnya beramal dan mempersiapkan bekal. Kalaulah ia tidak menyukai kematian, tidak lain karena khawatir bekal yang dipersiapkannya belum cukup sehingga dala kondisi demikian ia takut menghadap Allah.

Ketiga: Al-Arif, yaitu orang yang mengetahui posisi dirinya di hadapan Allah. Ia senantiasa mengingat kematian, bahkan ia selalu menanti saat kematian itu. Karena baginya kematian adalah momentum perjumpaan dengan Allah, Dzat yang selama ini dicintainya dan dirindukannya dan ia memiliki bekal dan persiapan penuh untuk menghadapi kematian.

judul : Konsistensi Menyongsong Kematian Husnul Khatimah

penulis: M. Anis Matta

penerbit : Fitrah Rabbani

· udul Buku : Isti’ab, Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah

· Judul Asli : Al-Isti’ab fi Hayatid-Da’wah wad Da’iyah

· Penulis : Fathi Yakan

· Penerjemah : ES. Soepriyadi

· Penerbit : Robbani Press

· Tahun : 2005

· Ukuran Buku : 156 ha; 17,5 cm

· ISBN : 979-3304-48-0

· Edisi Cetakan : Cetakan I, Juni 2005

Pusat Sistem Peringatan Dini Tsunami Jerman - Indonesia Mulai Beroperasi

Empat tahun setelah terjadinya bencana tsunami yang sangat buruk di Samudra Hindia, Pusat Sistem Peringatan Dini Tsumani Jerman - Indonesia /GITEWS hari ini mulai beroperasi. Suatu sistem pemantau dini yang dilengkapi dengan stasiun seismologi, alat pengukur tinggi air, dan pelampung buoy akan melindungi daerah pesisir Indonesia dari bencana di masa mendatang. Jerman membantu sebagian besar dana untuk proyek tersebut yang jumlahnya mencapai 45 juta Euro. Pembangunan sistem yang sangat dapat dipertanggung jawabkan dibangun di bawah pimpinan German Research Centre for Geosiences Potsdam (GFZ).

Dalam rangka peresmian Pusat Peringatan Dini Tsumani tersebut Menteri Luar Negeri Jerman Steinmeier di Berlin hari Senin, (10.11.) mengatakan:

Pusat Peringatan Disni Tsunami ini merupakan alat penting dalam usaha menjaga terjadinya bencana. Saya senang, bahwa kami berhasil menepati janji kami, dan saya berterima kasih kepada semua peneliti dan tenaga teknik atas pekerjaannya. Pusat Peringatan Dini tersebut bisa mendeteksi bahaya tsunami dan segera menyebarkan peringatan dalam waktu singkat. Yang harus diperhatikan sekarang adalah agar peringatan bagi para penduduk dapat sampai dengan pasti.

Acara peresmian Pusat Peringatan Dini Tsunami tersebut akan diselenggaraka hari ini (11.11.08) di Jakarta dan peresmiannya akan dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Dari pihak Pemerintah Jerman akan diwakili oleh Parliamentary State Secretary Kementerian Riset dan Pendidikan Jerman (BMBF), Thomas Rachel dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Baron Paul von Maltzahn.

Sistem Peringatan Dini merupakan suatu proyek bantuan Jerman di bidang tsunami. Pembiayaannya diperoleh melalui Kementerian Riset dan Pendidikan Jerman (BMBF). Disamping itu Jepang, China, Perancis dan Amerika Serikat dan UNESCO ikut membantu proyek tersebut.

pernan teknologi komunikasi dan informasi

Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi/Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada 5 (lima) pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu :
(1) dari pelatihan ke penampilan,
(2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) dari kertas ke “on line” atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dana lainnya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan 3 (tiga) kriteria yaitu:
(1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
(2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
(3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dan lain sebagainya. Satu bentuk produk TIK adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. TKI telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa mendatang, arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer dan internet sebagai alat bantu utama. Majalah Asiaweek terbitan 20-27 Agustus 1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema "Asia in the New Millenium" yang memberikan gambaran berbagai kecenderungan perkembangan yang akan terjadi di Asia dalam berbagai aspek seperti ekonomi, politik, agama, sosial, budaya, kesehatan, pendidikan, dan lainnya, termasuk di dalamnya pengaruh revolusi internet dalam berbagai dimensi kehidupan.

Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh Robin Paul Ajjelo dengan judul "Rebooting: The Mind Starts at School". Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu ; dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai "cyber classroom" atau "ruang kelas maya" sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut "interactive learning" atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet.

Anak-anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi.

Dalam situasi seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan di atas. Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa:
(1) komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara,
(2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.
(3) Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV,
(4) alat-alat musik,
(5) alat olah raga, dan
(6) bingkisan untuk makan siang.

Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar. Meskipun teknologi komunikasi dan informasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial.

Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dan lainnya. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing.

Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik. Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini, kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan.

Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama; kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua; kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga; kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat; kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya, kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dan sebagainya.

Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini, sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal. Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK, siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain. Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi.

Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak.

Hal ini merupakan analogi dalam bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya mengajar akan tetapi juga belajar dari interaksinya dengan siswa.

Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain di luar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri yaitu guru yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung oleh komitmen dan rasa percaya diri yang tinggi sebagai basis kualitas profesionalisme seorang guru. *) Mhs.Tugas Belajar Utusan Pemerintah Kota Tarakan, Program Pascasarjana (S-2) Manajemen Pendidikan, Universitas Mulawarman Samarinda.



Pengirim/Sumber Artikel :
Fitrianur, S.Pd.

Träume und Hoffnungen..

Deutschland..
Heute morgen kam ich zurück, alle Träume.
Dreams Morgen ist Berlin wartet auf die Sonne in der Stadt.
Genießen Sie die schöne Landschaft in der Stadt meiner Träume, die Stadt Berlin.
Erzielen viel Wissenschaft in diesem Land.

Anfangs..Dies ist nicht allzu attraktiv für mich.
Aber je mehr ich weiß viel über Sie, je stärker der Wunsch.
Willst du Dinge lernen viele davon der Hoffnung,
dass eines Tages, ich kann in den Fuß Deutschland und viele Dinge gelernt mit Ihnen.
Teil I werden wollen DeutschlandDeutschland. Heute morgen kam ich zurück, alle Träume.
Dreams Morgen ist Berlin wartet auf die Sonne in der Stadt.
Genießen Sie die schöne Landschaft in der Stadt meiner Träume, die Stadt Berlin.
Erzielen viel Wissenschaft in diesem Land. Anfangs.
Dies ist nicht allzu attraktiv für mich.
Aber je mehr ich weiß viel über Sie, je stärker der Wunsch.
Willst du Dinge lernen viele davon der Hoffnung, dass eines Tages,
ich kann in den Fuß Deutschland und viele Dinge gelernt mit Ihnen.
Teil I werden wollen Deutschland.

-maryanaindahlestari-

Lagu Daerah Indonesia Bergema di Berlin

Metrotvnews.com, London: Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad), yang membawakan lagu "O Ina Ni Keke" dan "Yamko Rambe Yamko", tampil memukau dan mendapat sambutan hangat dari penonton Konser Budaya Indonesia di Berlin.

Konser yang bertema "A Night of Thousand Enchantments" yang digelar di Museum Ethnology, Berlin, pada Jumat (29/10) menarik minat lebih 250 orang dari berbagai kalangan di kota Jerman itu.

Di antara penonton adalah para duta besar dan perwakilan kedubes asing, kalangan pemerintah, pengusaha, operator wisata, media, akademisi dan sahabat-sahabat Indonesia.

Para penonton memadati salah satu museum kebanggaan masyarakat Jerman, yang merupakan museum ethnologi terbesar di dunia.

Counsellor KBRI Berlin Agus Priono dalam keterangannya yang diterima ANTARA News mengatakan sampai berakhirnya acara yang berlangsung dua jam, para penonton tidak beranjak dari tempat duduknya.

Menurut dia, mereka tetap memadati gedung pertunjukan tersebut bahkan meneriakkan "zu gabe" (lagi) berkali-kali untuk meminta tambahan penampilan.

Penonton diajak seolah-olah melanglang buana ke Indonesia dengan penampilan berbagai lagu dari nusantara seperti Sin-Sin Sibatu Manikam (Tapanuli), Soleram (Riau), O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara), Ilir-Ilir Pangkur (Yogyakarta), Luk Luk Lumbu (Banyuwangi), Janger, Yamko Rambe Yamko (Papua), Musik Bubuka (Jabar), Percoma (Jabar) Beca (Jabar) dan Zamrud Khatulistiwa.

Selain alunan paduan suara yang sangat apik dan menarik, gerakan paduan suara yang terdiri dari 41 orang tersebut terlihat sangat kompak. Mereka juga menampilkan tari saman, musik angklung dan kolaborasi dengan musik gamelan KBRI Berlin "Puspa Kencana".

Suasana bertambah semarak, ketika para dubes dan perwakilan kedubes asing yang hadir pada malam itu ikut memainkan musik angklung interaktif bersama-sama dengan PSM Unpad.

Promosi budaya di Berlin itu sekaligus sebagai pemanasan sebelum mereka mengikuti kompetisi internasional "24th Praga Cantat" yang diikuti oleh berbagai paduan suara dunia di Praha pada 29 Oktober hingga 1 Nopember.

Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, Eddy Pratomo, menyatakan rasa bangga atas kegiatan diplomasi budaya yang dilakukan Tim PSM Unpad yang merupakan bagian dari kegiatan "second track diplomacy" . (Ant/ICH)

Sabtu, 20 November 2010

PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN PRA SEKOLAH

Anak dalam proses perkembangannya menuju kepada kedewasaan memerlukan perhatian dari kaum pendidik, hal ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan anak agar ia tumbuh menjadi manusia mandiri.

Setiap perkembangan manusia bukan dimulai dari perkembangan “aku” tetapi dari “kita” (undifferentiated), karena diasuh oleh dan bergantung kepada manusia yang lain. Karena adanya manusia lain itulah, manusia berkembang. Sosialisasi dimulai dengan adaptasi terhadap lingkungannya yang merupakan suatu ikatan yang esensial untuk eksistensi psikisnya. Society lives through him, dan setiap diri terwujud melalui lingkungannya. Perkembangan sosial seseorang adalah perjuangannya untuk menjadi suatu identitas dengan hak-hak dan kewajibannya dalam mempertahankan dan menyatakan dirinya.
Manusia belajar, tumbuh, dan berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melalui kehidupan keluarga, untuk sampai pada penemuan bagaimana ia menempatkan dirinya ke dalam keseluruhan kehidupan. Pendidikan anak sangat penting dimulai dari lingkungan keluarga karena dari rumahlah ditumbuhkan rasa kepedulian, kesadaran, dan pengertian dasar tentang totalitas lingkungan. Dari sinilah orang tua harus belajar memahami setiap pertumbuhan anak agar sesuai dengan kebutuhan si anak.
Diperlukan sensitivitas dari orang tua terhadap berbagai ciri serta perubahan fisik dan mental yang terjadi pada umur anak, terutama yang berkenaan dengan segi emosionalnya. Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan biologis (sandang, pangan, papan) serta kebutuhan psikologis (rasa aman, self esteem, dan kasih sayang) harus terpenuhi untuk mewujudkan aktualisasi dari potensinya.
Interaksi dalam lingkungan keluarga ikut menentukan arah dari perkembangan anak, yaitu peluang keserasian belajar pada setiap masa peka. Contoh pada bayi umur 0-2 tahun : kepekaan utama terletak pada latihan alat indera, motorik dan perluasan perkembangan bahasanya. Setiap pengalaman langsung dihayatinya sebagai pengalaman yang amat mendalam (peak experience), dan sangat berpengaruh terhadap kesan dan sikap kehidupan anak kelak (terutama pada umur 3-5 tahun), yaitu suatu penyesuaian diri yang bersikap aktif dan selektif.
Perlu diingat bahwa setiap anak lahir dengan bakat, potensi, kemampuan, talenta serta sikap dan sifat yang berbeda. Karenanya potensi anak yang sangat beragam dalam berbagai bidang dengan berbagai taraf dan jenis inteligensi, yang dibesarkan pula dalam berbagai kondisi ekonomi, sosial, psikologis, budaya, serta alam biologis yang berbeda, harus diupayakan dipenuhi kebutuhannya oleh keluarga agar bimbingannya terjadi sesuai dengan taraf perkembangan anak (developmentally appropriate practice).
Pendidikan keluarga adalah wahana yang mendasar untuk meningkatkan bentuk yang lebih harmonis dari perkembangan manusia. Oleh karenanya, selayaknya kehidupan keluarga menjadi kepedulian semua pihak, pemerintah dan masyarakat. Kesadaran tentang hal ini akan membawa kehidupan masyarakat kepada suatu taraf yang menjadikan keluarga pilar yang menentukan bagi kemajuan umatnya. (disadur dari buku “Penerapan Pembelajaran Pada Anak” Conny R. Semiawan)

IDEALNYA SEORANG PEMUDA

Ia pribadi yang muslim,berhati emas,berpotensi prima..
Yang di kala damai anggun
Petaka kijang dari padang perburuan
Yang dikala perang perkasa bak harimau kumbang.
Ia perpaduan manisnya empedu
Satu kali dengan kawan,lain kali dengan lawan
Yang lembut dalam berbahasa, yang teguh membawa suluh
Angannya sederhana, cintanya mulia
Tinggi vitalitas dalam was-was, tinggi budi, rendah hati
Ia lah sutera halus di tengah sahabat tulus
Ia lah baja, ditentangnya musuh durhaka
Ia ibarat gerimis atau embun tiris,
Yang memekarkan bunga-bunga
Yang melambaikan tangkai-tangkai
Ia juga topan beliung
Yang melemparkan ombak menggunung
Yang menggoncangkan laut ke relung-relung
Ia lah gemericik air ditaman sari, asri
Ia juga penumbang segala belantara, segala sahara
Ia lah pertautan agung iman Abu Bakar,
Perkasa Ali
Papa Abu Dzar
Teguhnya Salman
Mendirinya di tengah massa yang bergoyang
Ibarat lentera ulama di tengah gulita sahara
Ia pilih Syahid Fisabilillah
Atas segala kursi dan upeti
Ia menuju bintang, menggapai malaikat
Ia tentang tindak kufur, pola aniaya , dimana saja
Maka nilainya pun membumbung tinggi
HARGANYA SEMAKIN TAK TERPERI
Maka siapakah yang akan sanggup membelinya,
KECUALI RABB-nya...



*syair karya pujangga besar "Muhammad Iqbal"
Semoga bisa menjadi renungan kita bersama untuk lebih meningkatkan kualitas ketaqwaan dan keimanan..

Minggu, 07 Maret 2010

Apa artinya cinta,.

ketika jemari mulai menuliskan bait demi bait kata-kata yang terangkum manis dalam sebuah kalimat,.
maka..
ketika itu pula aku semakin tak mengerti apa artinya cinta,.

sampai hari ini,.
aku belum mampu memaknai arti cinta,.
cinta yang sering dibanggakan orang-orang,.
cinta yang sering diceritakan mereka semua,.

termasuk hati ku saat ini,.
sendu dan pilu ketika mengingat dirinya,.
mengingat tentang dia ataukah tentang siapapun yang pernah mewarnai hati ini,.

bersamamu terasa sangat indah,.
menangis dan tertawa di sisimu,.seakan berkurang beban di pundak ini,.
berada di samping bahumu,.
seakan tak ada lagi duka yang menghantui diri ini,.

aku ingin menggenggammu,.
namun seberapa mampu aku dapat memberikan cinta di hatimu,.
dan,.
seberapa mampu juga aku dapat mengenal dan memahami cinta,.

kini..
aku mencoba berlari dari segala jenis cinta yang pernah datang menghampiriku,.
aku mulai mencoba bertanya pada diriku,.
cinta seperti apa yang sungguh aku butuhkan untuk hatiku,.
cinta yang sungguh menjadikan jiwa dan batin ini bahagia sepenuhnya,.

tuhan,.
ajari aku mencintai dia atau siapapun dirinya
dengan segenap cinta dan rasa yang sungguh membahagiakannya,.
jadikan tangan ini lembut menyapanya,.
jadikan rasa ini mengalun halus menyelimuti hatinya,.

ajari aku mencintainya selembut aku mencintai dakwah di dada ini..
ajari aku mencintainya selayaknya cinta tulus ku pada ayah dan bundaku,.

aku mencintai mereka,.
mereka yang pernah mengalun lembut mengisi hidupku,.
menyusup manis di setiap gerik langkahku,.
mereka yang telah menciptakan denting lembut nada yang mengalun merdu,.
aku mencintai mereka,.
mereka yang juga sungguh mencintai diriku seutuhnya dan sepenuhnya,.
mereka yang sungguh mampu menjaga diri dan kehormatanku layaknya mawar cantik yang berdiri tegak,.

biarkan aku mencintaimu,.
biarkan aku mampu bahagiakan hatimu,.
biarkan aku mengiringi langkahmu,.
biarkan aku mengantarmu jumpa dengan Rabb-mu dengan kelembutan cintaku,.

biarkan aku mengerti ..
hingga aku mampu memahami,.
APA ARTINYA CINTA,.