Selasa, 24 November 2009

HIDUP DI JERMAN(*lanjutan)

3. Asuransi kesehatan. Selama kita belajar dan tinggal di Jerman diwajibkan memiliki asuransi kesehatan. Hal ini penting kalau kita terpaksa sakit dan masuk ke rumah sakit. Saat pemeriksaan dan tinggal di rumah sakit, kita tidak memikirkan berapa besar biaya yang harus dibayarkan. Semua akan ditanggung oleh asuransi kesehatan yang kita ikuti. Keuntungan ini akan menguntungkan sekali kalau kita mengikuti gesetzliche Versicherung (lihat penjelasan pada bab berikutnya).

4. Hiwi dan Miwi. Hiwi merupakan sebuah kesempatan menjadi pembantu penelitian dari seorang Profesor atau Doktor. Kesempatan ini banyak ditawarkan oleh Profesor dan doktor yang kebanyakan kerja di bidang ilmu pengetahuan alam. Pekerjaan utama Hiwi adalah bekerja dengan waktu sekitar 2-4 jam per minggu. Setelah mengikuti Hiwi maka besar sekali kemungkinan untuk mendapatkan kesempatan Miwi. Pekerjaan utama Miwi adalah melakukan penelitian untuk bahan disertasinya. Jadi Miwi ini dibutuhkan oleh Profesor bagi seseorang yang mau melakukan promosi (Doktor). Honor bulanan yang diperoleh keduanya cukup besar, setara sebagai pengganti beasiswa, sehingga cukup untuk biaya hidup sederhana di Jerman.


5. Kunjungan ke luar Jerman. Bila seseorang telah dapat masuk dan sekolah di Jerman, maka sebuah kemudahan fasilitas adalah dengan visa Jerman, dapat digunakan untuk mengujungi negara lain yang tergabung dalam Uni Eropa. Bahkan hingga saat tulisan ini dipersiapkan, visa Jerman dapat digunakan untuk mengunjungi teman di Swiss, atau ke Denmark tanpa mengurus visanya. Kadang kala ada orang beranggapan bahwa bepergian ke luar Jerman merupakan sebuah "pemborosan". Tetapi di pihak lain juga ada yang beranggapan hal ini merupakan sebuah investasi tersendiri (dibidang inovasi ide, dll). Karena dengan mengunjungi suatu tempat yang baru kita akan mendapatkan sesuatu yang menarik. Sebagai contoh orang yang tinggal di Bremen, kemudian mengujungi Amsterdam (Belanda), maka akan mengetahui bahwa sama-sama kota pantai tetapi Amsterdam lebih jorok kotanya dari pada Bremen. Belum lagi arsitektur bangunan yang ada atau melihat kebiasaan pemakaian obat-obat terlarang, dll. Dari sini juga dapat dilihat suatu kemiripan bahwa pada sisi tata letak kota, biasanya kota di eropa daerah pusat perbelanjaan terletak dekat dengan Stasiun. Bremen dan Amsterdam mempunyai kemiripan ini. Dari hal seperti ini wawasan kita akan terbuka lebar nantinya. Apalagi kalau saat jalan-jalan tersebut dikaitkan dengan bidang kajian kita, maka akan banyak manfaatnya.

6. Flohmark. Dalam bahasa Indonesia Flohmark mempunyai padanan kata dengan Pasar Loak. Di Jerman keberadaan Flohmark ini pada mulanya tidak begitu dipandang oleh orang Jerman sendiri, karena kalau membeli barang di loak biasanya berkualitas rendah. Namun saat ini Flohmark sudah mempunyai arti sendiri bagi orang Jerman. Kalau mau mencari barang antik, sekedar melepaskan hobi untuk berbelanja, dll, maka Flohmark adalah pilihannya. Dan bagi orang asing di Jerman Flohmark merupakan lahan untuk mencari tambahan penghasilan. Karena kita bisa berjualan disana dengan tarif sewa luas permukaan per m hanya sebesar 7 DM (di Bremen). Kalau mencari buku-buku bekas dari segala jenis buku, disana banyak diperdagangkan. Barang yang ditawarkan banyak sekali dan beragam, mulai dari orang menjual jarum jahit hingga berjualan mobil bekas ada semuanya. Barang yang dilarang dijual di Flohmark adalah biasanya sayuran, buah-buahan atau barang kebutuhan untuk makan sehari-hari. Kadang kala kualitas barang di Flohmark masih bagus, asal pandai-pandai memilih barang. Hanya kalau membeli barang elektronik tidak disarankan di sini.

7. SSV dan WSV. Merupakan kependekan dari Sommerschlussverkauf dan Winterschlussverkauf, yaitu musim obral di akhir musim panas dan dingin. Seperti saat tulisan ini dilakukan, sedang terjadi SSV dari tanggal 31 Juli hingga 11 Agustus. Biasanya SSV dan WSV berlangsung selama sekitar 2 pekan. Pada SSV dan WSV ini semua toko memberikan diskon atau potongan harga yang besar sekali dari 10-70 %. Diskon diberikan tergantung jenis barangnya. Biasanya untuk barang elektronik kecil sekali diskonnya. Karena diskon inilah, maka harga barang menjadi amat sangat murah sekali. Bahkan penulis pernah mendiskusikan suatu jenis barang dengan harganya, kalau dipikir harga jual tidak sepadan dengan biaya produksinya. Namun hal itu terjadi setiap WSV dan SSV. Hal ini memungkinkan karena sistem Inventurverkauf yang berjalan di Jerman mendukung sekali. Apabila sisa barang tetap disimpan di gudang, maka akan kena pajak yang tinggi. Sehingga untuk menghindari pajak yang besar tersebut, lebih baik diobral semurah mungkin. Barang-barang yang biasanya mendapatkan diskon besar adalah parfum, pakaian, jeans, jaket, t-shirt, dll.

8. Semester Ticket. Fasilitas ini walaupun tidak terdapat diseluruh Universitas dan Fachhochschule di Jerman, namun hampir di kota-kota besar setiap perguruan tinggi memberikan fasilitas ini. Bagi Universitas dan Fachhochschule yang tidak memberikan fasilitas semester ticket ini, biasanya berkaitan dengan jaringan transportasi umum dalam kota yang belum mendukung. Misalnya saja tidak banyak transportasi umum dalam kota. Kadang kala komunitas mahasiswanya yang tidak menghendaki fasilitas tersebut, karena kegunaannya kurang optimal. Manfaat semester ticket ini besar sekali, karena dapat meringankan biaya transportasi dalam kota atau kadang kala hingga keluar kota dengan batas tertentu. Dengan semester ticket, mahasiswa dapat menggunakan semua jenis bus umum, Strassenbahn (kereta listrik), S-bahn atau U-bahn (kereta bawah tanah) dengan gratis dan waktu tak terbatas. Namun bila seseorang tidak mempunyai fasilitas ini, maka bila bepergian dengan fasilitas transportasi umum dalam kota akan dikenakan sesuai tarif umum. Sebagai gambaran sekali bepergian dalam wilayah Bremen saja (Stufe I) harga tiketnya 3,60 DM. Dari pengalaman penulis, fasilitas semester ticket ini jarang sekali dijumpai di negara lain, misalnya di Jepang, Australia, Belanda, Inggris, dll.

9. Transportasi umum. Di Jerman bila seseorang mempunyai hobby jalan-jalan adalah merupakan negara yang layak nomor satu dipilih. Hal ini dikarenakan untuk mencapai kota-kota lain di seluruh Jerman bukan menjadi masalah besar, kapan saja dan dimana saja. Jenis transportasi umumnya adalah kereta listrik (disel untuk desa-desa kecil). Bepergian dengan transportasi ini relatif murah, apalagi pada waktu akhir pekan (Wochenende). Deutche Bahn (DB) selaku penanggung jawab utama perkeretaan di Jerman menawarkan fasilitas Wochenende Ticket (tiket akhir pekan) kepada warga Jerman. Sepertinya ini malah dijadikan perangsang agar warga Jerman suka jalan-jalan. Harga ticketnya sebesar 35 DM (tahun 1997), kemudian pada tahun 2001 mulai naik menjadi 40 DM. Tiket tersebut dapat digunakan untuk bepergian ke segala arah ke seluruh kota di Jerman untuk maksimal lima (5) orang dewasa. Wochenende Ticket masih dapat digunakan untuk hari Sabtu dan Minggu pada tahun 1997. Namun sejak tahun 2000 Wochenende Ticket hanya dapat digunakan untuk satu hari, yakni hari Sabtu saja atau Minggu saja. Ticket ini berlaku mulai jam 04.00 hingga jam 24.00-02.00. Karena ticket ini murah, maka tidak semua jenis kereta dapat menggunakan dengan ticket ini. Wochenende Ticket berlaku hanya untuk jenis kereta RegionalExpress (RE), RegionalBahn (RB), S-Bahn dan StadtExpress (SE). Semua kereta tersebut termasuk golongan kelas ekonomi. Walaupun demikian bila dibandingkan dengan kereta api di Indonesia setara dengan kelas Senja Utama atau Sembrani untuk fasilitas dan kecepatannya. Oleh karena itu hampir setiap akhir pekan, penulis sering menggunakan fasilitas ini untuk jalan-jalan mengunjungi kota-kota lain, baik berkelompok atau terpaksa sendiri. Wochenende Ticket ini menarik buat bepergian dengan keluarga.

10. BahnCard. BahnCard (BC) adalah suatu fasilitas dari Deutche Bahn dengan memberikan potongan harga ticket sebesar 50 % dari harga normal selama waktu 12 bulan. Untuk mendapatkan harga potongan tersebut, seseorang harus membuat BahnCard dengan menyerahkan foto berwarna 3x4 cm, Passport (orang asing) atau Personalausweis semacam KTP (orang Jerman) dan membayar 270 DM untuk bujangan atau 70 DM buat famili (keluarga + 2 anak, bila keluarga dengan 3 anak maka tidak perlu membayar apa-apa, alias BahnCardnya gratis diperoleh). Dengan BahnCard ini seseorang dapat berpergian kemana saja dengan berbagai jenis kereta dan mendapat potongan harga hingga 50 %. Setiap tahun kadang kala harga ticket ini mengalami perubahan. Untuk lebih detailnya saat ini terdapat berbagai macam BahnCard seperti pada Tabel 1, yaitu :


Jenis BahnCard Keistemawaan Harga kls 2 Harga kls 1
BC Classic 23-59 tahun 270 DM/th 540 DM/th
BC Senior > 60 tahun 135 DM/th 270 DM/th
BC Junior 18-22 th, mhs/pelajar < 26 th 135 DM/th 270 DM/th
BC Zusatz Famili tanpa anak/teman hidup 135 DM/th 270 DM/th
BC Familie Famili + 2 anak < 17 th (anak lebih 3 gratis) 70 DM/th tidak ada
BC Teen 12-17 tahun 70 DM/th 140 DM/th
BC Kind 6-11 tahun 70 DM/th 140 DM/th

Tabel 1.1: Daftar jenis dan harga BahnCard yang berlaku mulai tahun 2001
(sumber: http://www.bahn.de).

0 komentar: