Mengawali edisi kali ini, kayaknya enak banget kalau sambil ngebayangin gimana menderitanya burung waktu zaman kerajaan. Disuruh bolak-balik nganterin surat yang itu burung sendiri benar-benar belum bisa baca sama sekali tulisannya. Pasrah dengan keadaan yang disuruh bolak-balik ke sana kemari. Padahal jarak dari satu kerajaan ke kerajaan lain benar-benar melelahkan.
yaa..kalau kata doel soembang, kalau 'burung' bisa ngomong, pasti dia akan ngeluh habis-habisan. dan nggak itu aja yang dilakukan si burung, dia juga pasti bakalan protes nggak berhenti-berhenti. Bahkan kalaupun bisa demo, burung pasti udah melakukan demo besar-besaran untuk berhenti jadi tukang pos sukarelawan.ckckckck!!!
huffh!!menyedihkan nasib burung pada masa itu. dengan penuh kepatuhan atau kondisi keterpaksaan, maka burung rela untuk bolak-balik meski terik dan meski nggak juga bisa sedikitpun baca tulisan itu. #Nggak kebayang banget kalau kerajaannya itu jaaaauuuuhhh bangeeettt sampai harus nyebrang laut, pulau ataupun selat. *lebay
tapi..mau nggak mau, suka atau nggak suka, senang nggak senang, rela ATAUPUN sangat rela, tetap aja kondisi itulah yang paling menyenangkan pada masa itu untuk mengirim suatu berita. justru kondisi seperti itu yang juga paling menguntungkan. *bisa dibayangin kan seberapa besar jasanya si burung pada masa itu.
tapi, kayaknya sampai saat ini belum bisa ngebayangin juga kalau ternyata si 'burung pos' dapat tugas harus nganterin dokumen-dokumen penting kerajaan yang bisa jadi beberapa bundel dokumen itu untuk digunakan pada saat itu juga. oalaahhh...beban burung menjadi tambah berat. yakin nggak bakalan lagi bisa terbang dan nggak juga lagi burung mendapat julukan 'makhluk paling bahagia' yang bisa terbang kesana kemari.
STOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOP!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
nggak rela kalau saya harus nyuruh para pembaca untuk berterbangan terus-terusan dalam dunia penuh bayang-bayang, karna kalau lama-lama membayangkan 'burung pos' yang hidup zaman dahulu itu, maka beban kita akan berbanding lurus dengannya. #hadeeuuuhh..sesuatu banget
lebih baik untuk saat ini, kita melepaskan diri dan memerdekakan diri untuk dapat melihat realita yang ada. *tanpa harus bayang-bayang lagi sama burung-burung.
karna realita yang ada saat ini, bukan lagi si burung yang keliling-keliling cari alamat *(kasihan aja kayak ayu ting-ting yang lagi muter-muter cari alamat), tapi semua alamat bisa masuk ke kantong pribadi kita (baca:e-mail).
wah..wah..tunggu dulu..tunggu dulu *(gaya Radiya dika di standUpComedy) sebelum jauh-jauh masuk ke e-mail, ternyata perjuangan burung malang itu dilanjutkan oleh pak pos. begitu besar jasa pak pos. Sekarang, nggak usah lagi bayang-bayang, kita coba buka majalah atau koran zaman dulu, kita buka sedikit-sedikit memory masa lampau, kenangan-kenangan indah bersama pak pos yang rela nganterin surat dan foto-foto narsis kita di dalam amplop cokelat yang rapi. tapi, kalau hujan dan panas terik menyengat tubuh, ya terpaksa istirahat dulu, neduh dulu dan ngopi dulu. jadi, tetap aja nggak bisa dalam hitungan menit bisa langsung kita nikmati kiriman itu.
Nah!Bersyukurlah kita hidup dari masa ke masa yang penuh dengan inovasi, sampai akhirnya terdampar di satu masa yang bisa lihat kambing, kerbau, sapi dan kawan-kawannya dalam satu layar *bukan lagi satu kandang. Bahkan bisa langsung impor atau ekspor kandang burung ke negara di pulau yang kondisinya bikin miris kalau dikunjungi.*saking jauh dan terpelosok kondisi pulaunya
Bahkan, bukan cuma itu aja yang bisa dilakukan pada masa kita hidup sekarang ini, tapi doraemon pun telah ada di genggaman kita, bukan lagi sebuah khayalan orang-orang jepang yang kelihatannya 'hoppeless' karna mupenk banget menginginkan kondisi itu. Karna saat ini, kita mau pergi ke zaman berapa aja dan keliling dunia, cuma tinggal duduk atau sambil tiduran, lalu klik tombol-tombol yang ada di papan hitam, maka kita langsung sampai tanpa perlu kesandung atau naik turun kendaraan.
Tapi..tapi..semua itu nggak kejadian begitu aja, ada yang paling berjasa dalam semua keajaiban-keajaiban langkah kita,
YUP!!
Semuanya betul!
'internet to the fast way net'
kalau bisa disamakan dengan zaman Rasulullah, maka internet adalah kendaraan bouraknya Rasul pada masa itu. *canggiihhh...
tanpa pakai mupenk lagi sama si burung yang bisa terbang secepat kilat buat nganterin surat, maka kita sambil berbaring di tempat tidur, sudah bisa menyampaikan sebundel dokumen kerja yang bikin mumet lebih cepat dari kerdipan mata jin yang di minta untuk memindahkan kerajaan.
bahkan ayu ting-ting pun harusnya sudah XLangkah lebih maju, karna nggak perlu lagi teriak-teriak nyari alamat, tinggal buka Google Map atau minta bantuan GPS di internet yang koneksi dan bandwithnya saat ini gila-gilaan, maka langsung ketemu alamatnya. *plisss dehh..hari gini masih nyusahin diri sendiri
So, 'internet to the fast way net' buat kita XLangkah lebih maju. nggak perlu lagi menghayal punya sayap atau punya motor orange yang mirip punya pak pos buat membahagiakan orang lain buat kirim ucapan penuh cinta *cie ileehh..
atau sebucket bunga untuk suami kita menemani makan siangnya di kantor..
mulai sekarang, pokoknya dilarang ngerepotin diri sendiri, apalagi ngerepotin burung-burung, keliling dunia aja pakai kantong doraemonnya dunia nyata (baca:internet) maka kita akan menguasai dunia dari tempat duduk kita saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar