Sabtu, 03 Desember 2011
Rabu, 30 November 2011
Hidup XLangkah Lebih Maju with Internet yang makin ngeNet
Jumat, 25 November 2011
Minggu, 06 November 2011
ALASAN ILMIAH DI BALIK LARANGAN KHALWAT
Perintah untuk tidak berkhalwat (berdua-duaan) antara seorang pria dan wanita yang bukan mahram selama ini dipatuhi seorang mukmin sebagai ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tapi, jarang dari kita yang mengetahui alasan ilmiah di balik perintah itu.
Kenapa hal tersebut dilarang dan dianggap berbahaya oleh syariat Islam? Bagian tubuh kita yang mana yang ternyata berpengaruh terhadap kondisi khalwat itu?
Baru-baru ini, sebuah penelitian membuktikan bahaya berkhalwat tersebut.
Para peneliti di Universitas Valencia menegaskan bahwa seorang yang berkhalwat dengan wanita menjadi daya tarik yang akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon kortisol. Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab terjadinya stres dalam tubuh. Meskipun subjek penelitian mencoba untuk melakukan penelitian atau hanya berpikir tentang wanita yang sendirian denganya hanya dalam sebuah simulasi penelitian. Namun hal tersebut tidak mampu mencegah tubuh dari sekresi hormon tersebut.
"Cukuplah anda duduk selama lima menit dengan seorang wanita. Anda akan memiliki proporsi tinggi dalam peningkatan hormon tersebut," inilah temuan studi ilmiah baru-baru ini yang dimuat pada Daily Telegraph!
Para ilmuwan mengatakan bahwa hormon kortisol sangat penting bagi tubuh dan berguna untuk kinerja tubuh tetapi dengan syarat mampu meningkatkan proporsi yang rendah, namun jika meningkat hormon dalam tubuh dan berulang terus proses tersebut, maka yang demikian dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi dan berakibat pada diabetes dan penyakit lainnya yang mungkin meningkatkan nafsu seksual.
Bentuk yang menyerupai alat proses hormon penelitian tersebut berkata bahwa stres yang tinggi hanya terjadi ketika seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita asing (bukan mahram), dan stres tersebut akan terus meningkat pada saat wanitanyamemiliki daya tarik lebih besar! Tentu saja, ketika seorang pria bersama dengan wanita yang merupakan saudaranya sendiri atau saudara dekat atau ibunya sendiri tidak akan terjadi efek dari hormon kortisol. Seperti halnya ketika pria duduk dengan seorang pria aneh, hormon ini tidak naik. Hanya ketika sendirian dengan seorang pria dan seorang wanita yang aneh!
Para peneliti mengatakan bahwa pria ketika ada perempuan asing disisinya, dirinya dapat membayangkan bagaimana membangun hubungan dengannya (jika tidak emosional), dan dalam penelitian lain, para ilmuwan menekankan bahwa situasi ini (untuk melihat wanita dan berpikir tentang mereka) jika diulang, mereka memimpin dari waktu ke waktu untuk penyakit kronis dan masalah psikologis seperti depresi.
Nabi saw mengharaman khalwat
Kita semua tahu hadits yang terkenal yang mengatakan: "Tidaknya ada orang yang seorang laki-laki berkhlawat dengan wanita kecuali setan adalah yang ketiga, hadits ini menegaskan diharamkannya berkhalwat bagi seorang pria dengan wanita asing atau bukan mahramnyaI . karena itu Nabi saw melalui syariat ini menginginkan kita menghindari banyak penyakit sosial dan fisik.
Ketika seorang beriman mampu menghindari diri dari melihat wanita (yang bukan mahram) dan menghindari diri dari berkhalwat dengan mereka, maka ia mampu mencegah penyebaran amoralitas dan dengan demikian melindungi masyarakat dari penyakit epidemi dan masalah sosial, dan mencegah individu dari berbagai penyakit ...
Kami sampaikan kepada mereka yang tidak puas dengan agama kami yang hanif: Bukankah Islam sebagai agama layak dihormati dan diikuti? mnh/alkaheel
Selasa, 01 November 2011
TERUNTUKMU ANAKKU... (KELAK)
hingga Alloh antarkan kita menuju syurgaNya kelak
Sabtu, 29 Oktober 2011
Sabtu, 15 Oktober 2011
PERAN BAHASA DAN SASTRA DALAM PEMBENTUKAN WATAK DAN KEPRIBADIAN YANG BERKUALITAS
BAHASA DAN SASTRA DALAM MEWUJUDKAN BERKEMBANG BAIKNYA KARAKTER BANGSA YANG DINAMIS
Untuk memhami karya sastra dengan lebih mendalam, akan sangat menolong apabila kita mau memahami tiga dorongan yang mendasari kehidupan manusia yang menjadi pusat perhatian kegiatan penulisan sastra sejak awal zaman hingga sekarang yaitu yang bersifat religius, yang bersifat sosial dan personal. Dahulu, dorongan religius ini nampak jelas pada bentuk-bentuk doa dan pemujaan pada dewa-dewa yang sering disertai upacara ritual. Doa dan pemujaan itu dimaksudkan agar berkenan dan mendapatkan rahmat serta pertolongan dari yang dipuja. Kemudian pada abad-abad berikut dan tentu saja sampai sekarang, dorongan religius itu diungkapkan dalam bentuk kebaktian keagamaan berdasarkan inspirasi dari ajaran-ajaran yang berkembang dari agama-agama besar, yakni: Budha, Hindu, Kristen dan islam serta beberapa yang lain. Bahkan di dunia modern dengan masyarakatnya yang cenderung sekuler, nilai- nilai religius masih tetap nampak dalam karya sastra. Dengan kategori yang bagaimanapun, karya-karya itu tetap menunjukkan persepsi masnusia sebagai ‘ciptaan’, keterlibatannya, dan sikap serta pandangannya terhadap ciptaan itu.
Dorongan sosial erat hubungannya dengan tingkah laku dan hubungan antar individu dalam masyarakat serta antar individu dengan masyarakatnya. Tingkah laku serta hubungan itu sangat hakiki bagi manusia sebagai makhluk ciptaan yang tertinggi tingkatannya. Zaman dahulu, dorongan sosial itu menimbulkan berbagai karya berupa fable-fabel dan dongeng dongeng yang berisi ajaran moral. Bahkan sampai sekarang, dorongan sosial itu masih terus menimbulkan karya-karya yang memuat nilai-nilai etis dan problema-problema manusia modern.
Dorongan personal yang mengarah ke penjelajahan pribadi manusia dapat dilacak kembali lewat cerita-cerita kepahlawanan. Para leluhur kita mampu mengatur masyarakatnya, mendirikan lembaga-lembaga, memperjuangkan kemerdekaan, dan mengusir penindasan. Dengan proses perkembangan yang panjang cerita-cerita itu kemudian dituangkan ke dalam biografi dan otobiografi modern; novel-novel, drama-drama dan puisi-puisi yang mengemukakan tokoh baik tokoh jahat, dan orang kebanyakan baik pria maupun wanita.
Dapat ditunjukkan bahwa, sastra itu mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia nyata, maka pengajaran sastra harus kita pandang sebagai sesuatu yang penting yang patut menduduki tempat yang selayaknya. Jika pengajarang sastra dilakukan dengan cara yang tepat, maka pengajaran sastra dapat juga memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit utnuk dipecahkan di dalam masyarakat.
Kita sering berusaha memikirkan tentang berbagai kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan pendidikan di negara-negara berkembang. Topik topik semacam itu juga telah banyak ditulis dan dan dibicarakan oleh para ahli. Dari berbagai pendapat yang mereka ungkapkan, akhirnya dapat kita simpulkan dengan mudah bahwa masyarakat membutuhkan kesejahteraan dan kemajuan yang harus bertolak dari dua pengembangan yang khas, yakni-individu dan sosial. Masyarakat hanya dapat mencapai kesejahteraan dan kemajuan jika para anggotanya memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kualitas-kualitas kepribadian yang diperlukan untuk mengatasi problema-problema dunia modern dewasa ini. Sedangkan individu-individu itu baru memanfaatkan sepenuhnya kualitas-kualitas yang dimiliki apabila masyarakat dimana dia tinggal dan bekerja mencerminkan adanya keharmonisan, efisiensi, dan fleksibelitas.
Jumat, 14 Oktober 2011
PERAN BAHASA DAN SATRA DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER KEPRIBADIAN GENERASI MUDA
Selasa, 23 Agustus 2011
PASCA KKN' 2011
Kuliah Kerja Nyata kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, kini telah berakhir seluruhnya. Mahasiswa yang merantau ke berbagai dusun di Indonesia selama sebulan penuh, kini telah kembali pada habitatnya masing-masing. Namun kepulangan mereka ke kampung halamannya masing-masing, tentunya tidaklah kembali dengan tangan hampa. mereka kembali dengan membawa segudang oleh-oleh yang mahal harganya, yaitu Pengalaman baru - berMasyarakat.
sebuah oleh-oleh yang tak mampu dinikmati semua orang rasa manisnya, asam atau bahkan pahitnya. hawa dan cuacanya ketika menikmati dagingnya, belum tentu bisa serenyah seperti mereka yang telah langsung turun ke medan kkn.
segudang cerita dalam suka dan duka tak hayal larut dalam sebuah kenangan dan momentum besar yang tercipta. kkn bukanlah hanya sekedar kegiatan mengisi waktu liburan kuliah, ataukah hanya sekedar pemenuhan nilai sks sesuai dengan yang didinginkan kampus, namun kkn memiliki sarat makna yang lebih jauh daripada hanya sekedar hal demikian.
kkn merupakan lembaga Pemberdayaan ummat dalam upaya menciptakan manusia unggul dan berkompetensi tinggi dalam membangun peradaban ummat yang memiliki integritas dan intelektualitas tinggi.
dan mahasiswapun yang terjun langsung pada medan kkn, seharunya menjadi sebuah media pembelajaran baru yang sungguh mampu menjadi tantangan globalisasi dalam pemenuhan kebutuhan ruhiyah akan pertanyaan tantangan global yang semakin merajai dunia, khusunya persaingan ekonomi dan teknologi yang kian pesat mendominasi maraknya pertumbuhan di Indonesia. sehingga yang mampu menjawabnya dengan lantang, bukan lagi mahasiswa yang masih duduk diam di bangku kuliah, atau hanya sekedar menjadi kupu-kupu (baca:kuliah-pulang) di kampus, namun justru seharusnya mahasiswa-mahasiswa veteran KKN lah yang memiliki inovasi yang kreatif dan tangguh sebagai sarana dan prasarana kebangkitan ummat.
karena dakwah yang sesungguhnya adalah di SINI. di kala bercampur dengan masyarakat dari berbagai lapisan dan golongan. disini, ketika diri sudah lepas dari pakaian keseharian dan menjadi satu dengan kondisi masyarakat di sekitar lingkungan kita. telah membudaya dengan hal yang seharusnya dapat dibudayakan untuk mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera. ya..di SINI dan bersama kita menjadi INSAN INTELEKTUAL.
MENGAJAR MATEMATIKA DENGAN ANIMASI
Salah satu hal yang dapat Anda lakukan agar anak senang belajar Matematika adalah dengan mengubah mindset anak bahwa Matematika itu menarik, menyenangkan dan menantang. Melihat animasi dan bermain game di komputer/internet yang berkaitan dengan Matematika patut Anda coba. Tentu saja pendampingan tetap diperlukan.
Di internet sudah tersedia banyak media yang dapat kita manfaatkan. Game, animasi dapat kita cari dengan mudah. Beberapa sudah ada yang dapat di download terlebih dahulu, dan lainnya memaksa kita harus terhubung dengan internet. Berikut ini salah satu alamat web yang berisi game/permainan, animasi yang berkaitan dengan Matematika dan Ilmu pengetahuan.
Sehingga metoda jyang lebih variatif dan inovatif, mampu mengubah paradigma anak-anak yang sebelumnya merasa khawatir dan takut untuk bercengkrama ata bersenda gurau dengan matematika, kini akan menjadi sahabat bagi si kecil dalam menemani hari-harinya. menjadi sesuatu yang dicari, atau bahkan dibutuhkan untuk memenuhi nutrisinya akan konsep hitungan seru serta permainan logika yang menantang bagi anak-anak.
APA BEDANYA OTAK KANAN DAN OTAK KIRI?
INILAH.COM, Jakarta – Anda pasti sering mendengar otak manusia terbagi jadi dua bagian, otak kanan dan kiri. Namun, tahukah Anda apa perbedaan antara kedua bagian otak ini?
Banyak orang menggambarkan otak kiri berhubungan dengan kemampuan matematika dan otak kanan berhubungan dengan kreativitas. Kedua bagian otak ini memiliki tugas-tugas yang sangat berbeda. Untuk memastikan, Roger Sperry meneliti otak lebih lanjut.
Kedua bagian otak bekerja secara terpisah. Kedua bagian otak ini mengkomunikasi informasi melaluicorpus callosum tebal yang menghubungkan mereka. Otak kanan mengontrol otot di sisi kiri tubuh dan otak kiri mengontrol otot di sisi kanan tubuh.
Ketika Anda mengedipkan mata kanan, otak kiri Anda sedang bekerja. Karena criss-cross wiring, kerusakan di salah satu sisi otak mempengaruhi sisi tubuh yang berlawanan.
Umumnya, otak kiri dominan dalam bahasa guna memroses apa yang Anda dengar dan menangani banyak tugas berbicara. Selain itu, bagian ini juga bertugas melogika dan komputasi matematika pasti. Jika Anda ingin mengingat, otak kiri akan mencarinya.
Otak kanan bertugas di kemampuan spasial guna mengenali wajah dan musik. Dalam matematika, otak kanan hanya mengestimasi dan membandingkan saja. Otak kanan membantu Anda memahami gambar visual. Dalam bahasa, bagian ini mengintepretasikan konteks dan nada seseorang.
Namun sebenarnya, perbedaan otak kanan dan kiri jauh lebih kompleks dari kiri lawan kanan. Otak dengan hati-hati menyeimbangkan dan menugaskan fungsi tertentu masing-masing bagian otak. Kebanyakan orang dominan tangan kanan, hal ini diatur otak kiri.
"Asimetri otak sangat penting agar fungsi otak berjalan benar," kata profesor University College London Stephen Wilson. Hal ini, lanjutnya, memungkinkan dua sisi otak dikhususkan, meningkatkan kapasitas pemrosesan dan menghindari situasi konflik kedua sisi otak saling mengambil alih tugas.
Kamis, 11 Agustus 2011
SEPOTONG EPISODE KKS CERDAS'2011
Minggu, 31 Juli 2011
Menyegarkan Pemahaman Islam dan Politik
(Tanggapan Opini M Fajar Pramono dan Fathurrahman Yahya)
Saud El HujjajKetua Harian di Indonesian Islamic Business Forum (IIBF),Political Analyst di Head Line Communication Indonesia
Perdebatan antara Muh Fajar Pramono (Republika, 29 Maret 2011) dan Fathurrahman Yahya (Republika, 28 April 2011) sungguh menarik perhatian saya secara pribadi, dan tentunya pemerhati politik di Indonesia pada umumnya. Keduanya saling mempertanyakan signifikansi mazhab lama dalam politik Islam, antara mempertahankan identitas “Politik Islam” atau sekadar sebagai “Islam Politik”.
Munculnya terminologi antara “Politik Islam” dan “Islam Politik” sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari periode modern pada peradaban manusia, yang mengatur hubungan antara penguasa dan yang dikuasai secara beradab. Secara orisinal, dalam sumber Islam otentik, kedua istilah tersebut tidak pernah kita jumpai. Sebab, medan pergulatan Islam pada masa Rasulullah Muhammad SAW lebih pada konteks hubungan masyarakat (al-mu’aamalah), keyakinan (al-iimaan), al-akhlaaq al-kariimah (character building), rekayasa dan konspirasi (al-makr), dan tidak pernah berbicara kekuasaan dalam konteks politik dan kerajaan. Meskipun saat itu telah ada kerajaan-kerajaan di luar Makkah dan Madinah.
Landasan ini pula sesungguhnya yang membuat Islam, sebagai sebuah ajaran, mampu beradaptasi melintasi batas-batas struktur kekuasaan model apa pun, dan dengan mudah sangat bisa masuk ke wilayah penetrasi kebudayaan manusia. Dalam konteks ini, saya ingin memberikan catatan atas perdebatan Politik Islam dan Islam Politik kedua penulis sebelumnya, dengan sebuah pertanyaan, apakah relevan saat ini kita membicarakan sebuah simbol Politik Islam dan Islam Politik di Indonesia?
Dalam pengamatan saya atas perkembangan politik nasional, sejak Pemilu tahun 1955 sampai Pemilu 2009, ada metamorfosis perilaku politik cukup ekstrem yang terjadi pada umat Islam. Pada level ini sesungguhnya, menurut saya, sudah tidak relevan lagi berbicara politik dalam konteks identifikasi simbolis Islam.
Metamorfosis Islam IndonesiaClifford Geertz (1983), seorang ahli antropologi yang sangat terkenal dengan istilah trikotomi politik aliran di Indonesia, yang ia sebut dengan santri, abangan, dan priyayi, yang kemudian membaginya ke dalam empat aliran politik yang saling beririsan pada masa 1955, yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI, telah menjadi rujukan utama bagi para pemerhati politik di Indonesia dalam melihat politik aliran di Indonesia.
Dalam konteks ini, kalau kita kembalikan kepada Geertz, sebagaimana ia mendefinisikan agama sebagai nilai-nilai budaya yang mengandung kumpulan makna, tempat setiap individu menafsirkan pengalamannya dan mengatur perilakunya. Dan, dengan nilai tersebut, pelaku dapat mendefinisikan dunia dan pedoman apa yang akan digunakannya (Geertz, 1992b, 51). Maka itu, dapat dipahami bahwa perkembangan politik di Indonesia, sudah terlepas dari konteks trikotomi simbolis Geertz tersebut.
Artinya, perilaku budaya Islam telah mengalami metamorfosis sehingga menciptakan pengelompokan-pengelompokan baru dalam identitas simbolis masyarakat Islam. Begitu juga, dalam hal mendefinisikan “Islam Politik” ataupun” Politik Islam” di Indonesia, kita tidak bisa lagi menggunakan perspektif simbolis lama, akan pentingnya identitas partai Islam atau tidak.
Identitas politik, pada masa Orde Lama, memang sangat berpengaruh terhadap perolehan suara suatu partai. Sehingga suara partai sangat ditentukan oleh seberapa besar ia menempatkan diri dan komitmen dengan identitas tersebut. Kuntowijoyo (1995) pernah membagi periode Islam Indonesia dalam tiga tahap. Pertama adalah periode mistik. Kedua, periode ideologis. Dan, ketiga, periode ilmu.
Pada periode mistik, kesadaran seseorang sangat bersifat magis. Sehingga perilaku seseorang juga ditentukan oleh tingkat kesadaran tersebut. Ratu adil menjadi simbol utama masyarakat untuk keluar dari masalah yang ada, seperti kemiskinan, ketertindasan, dan keterbelakangan.
Periode ideologis terjadi pada masa perjuangan kemerdekaan sampai pada dua dasawarsa pertama pemerintahan Orde Baru. Pada masa inilah identitas ideologis Islam sangat terlihat. Sehingga untuk menilai seseorang pun cukup dengan pemikiran, tingkah laku, dan komunitasnya. Dalam konteks politik, tentu politik aliran yang menjadi orientasinya.
Pada masa periode ketiga adalah periode ilmu. Setiap orang mulai menggunakan pertimbangan ilmu pengetahuan dalam melihat dan menjalankan sesuatu. Melalui dunia pendidikan yang bebas ideologi, telah membuat mobilisasi vertikal dan horizontal masyarakat Indonesia. Sehingga tidak sedikit orang-orang dalam lingkaran abangan menjadi santri dan kelompok santri juga terlibat dalam komunitas abngan. Semua telah mengalami metamorfosis.
Sehingga wajar, dalam konteks sekarang, perolehan suara Partai Islam mengalami penurunan yang luar biasa. Bukan persoalan identitas dan simbol. Akan tetapi, masyarakat Muslim mengidentifikasi dirinya pada wilayah yang rasional, ilmiah, mulai menghitung kemanfaatan dan pragmatis. Dan, inilah salah satu ciri dari periode ilmu yang memobilisasi masyarakat secara vertikal dan horizontal sehingga terjadi metamorfosis identitas ideologis dalam masyarakat Indonesia.
Menurut hemat saya, masih ada satu periode lagi yang belum sempat diintroduksi oleh Kuntowijoyo sebelum beliau wafat, yaitu periode teknologi informasi. Pada periode ini, telah terjadi mobilisasi masyarakat melalui teknologi informasi dengan cara yang sangat cepat, terbuka, nyata terlihat di depan mata. Jarak menjadi sesuatu yang tak terbatas (borderless) lagi.
Dalam konteks politik, periode ini telah menggeser pola demokrasi deliberasi – yang mengandalkan keterwakilan dan lobi-lobi melalui partai politik atau kelompok kepentingan – menjadi demokrasi daring. Periode ini membuka lebar peluang rakyat untuk mengontrol langsung pemerintah dan membuka kesempatan untuk menggalang dukungan politik secara masif, cepat, dan dengan biaya yang tidak terlalu tinggi (Sunyoto Usman, 2010).
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai representasi kelompok Partai Islam, saat ini telah menegaskan dirinya sebagai partai terbuka dan orang non-Muslim dapat menjadi pengurus partai tersebut. Dalam acara Munas tahun 2010 di Yogyakarta kemarin, menunjukkan bahwa identitas ia sebagai Partai Islam telah mengalami metamorfosis ke tengah, terbuka dan inklusif. Terlepas dari beragam tafsir politik, kenyataannya PKS pun saat ini telah bermetamorfosis identitasnya.
Fenomena metamorfosis Partai Islam dan identitasnya, dalam kacamata periodesasi perilaku umat, sebenarnya hal yang biasa. Artinya, mereka yang mengalami mobilisasi sosial dengan sendirinya akan mengalami metamorfosis. Apalagi, saat ini didukung oleh suatu periode teknologi informasi. Suatu periode, di mana menurut Sunyoto Usman (2010) akan mendorong perubahan relasi-relasi kekuasaan yang lebih kompleks, dan kultur politik yang tidak lagi didominasi oleh ikatan-ikatan primordial dan nepotisme. Akan tetapi, lebih banyak diwarnai oleh nilai politik produk dari kecepatan informasi dan pengetahuan.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks kekinian, sesungguhnya simbolisme politik tidak akan lagi berpengaruh terhadap daya dukung konstituen. Orang mau menggunakan simbol atau kulit dengan warna Islam ataupun tidak, sungguh sedikit sekali pengaruhnya. Dengan perangkat teknologi informasi, orang tidak lagi tertarik pada wilayah kulit. Akan tetapi, secara otomatis mereka akan mencari isinya. Selama kulit dan isi tidak sesuai lagi, dengan cepat para konstituen tersebut akan memutuskan untuk tidak memilih dan ikut partai itu lagi.
Yang perlu dikembangkan saat ini, bagi partai pada umumnya dan partai Islam pada khususnya, adalah bagaimana membuka isinya (nilai-nilai) dengan sungguh-sungguh sehingga membuat konstituen tertarik. Bukan justru memoles kulitnya saja, namun isinya semakin dilupakan. Apabila hal ini yang terjadi, yaitu memoles kulit dan melupakan isi, apa pun cara yang digunakan partai tersebut, dengan cepat akan ditinggalkan para konstituennya.
C I N T A
Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat
Menawanku Selain Engkau
Ya Rohim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus Untuk-Mu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Senantiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu
Ya Alloh..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu
Ya Alloh..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu
Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya
Ya Ar-Rahhim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sadar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu
Ketika Hati Menangis
ketika hati menangis, hanya kau saja yg tahu
Tuhanku….
Ketika mereka meninggalkan aku sendiri
Ketika dunia tiada simpati, Kau tetap mendengar rintihanku
PadaMu tempatku menagih kasih
Ketenangan kurasa mendekatiMu
Syahdu malam tak terasa sunyi
Tuhanku….
Ketika aku dalam kepayahan, dalam kesendirian dihimpit cobaan
Kau beri aku kesabaran, pengalaman mengajar arti kematangan
Lantas Kau membuka pintu hatiku, untuk memberi kemaafan
Pada mereka yang pernah melupakanku
Tuhanku….
Ketika aku buntu
Kau berikan aku kekuatan, kau tunjukkan aku jalan
Kau tak biarkan aku sendirian
Tuhanku….
Yang Maha Pengasih, Rahmatmu tak terkira
Syukurku melangit pun tak tercapai
Sungguh aku merasa berdosa karena dulu sering lalai
Semoga penyesalanku Kau terima
Minggu, 03 Juli 2011
Akhi.. Ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Jangan engkau puja puji kami bila pujianmu hanyalah janji-janji yang tak menentu. Hanya membuatku terlena dan terbuai hingga kami lupa bahwa kita sedang bermaksiat. Kau puji diriku,tapi kau hanya ingin membuatku tersenyum dan makin terbuai rayuanmu. Tidak.. tidak akhi,kami ingin kau puji setelah kau halal bagiku. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Tak akan kami langgar iffah ku dengan ajakan khalwat dari mu.
Engkaupun sebenarnya tau,hal itu hanya akan menimbulkan badai kelabu yang membuat kita tak berdaya karna pihak ketiga yang tak lain syetan yang ada di dekat kita. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Jagalah sikapmu pada kami,maka akankami jaga sikapku padamu,kami lemah akan sanjunganmu. Kecintaan ini ingin kami persembahkan kelak untuk suami,cinta nan kasih ini yang akan kami tuai untuk mencari ke ridhoan suami kelak. Jadi bagaimana mungkin kami mencinta pada hal yang tidak halal bagi kami, tentu Allah tak akan pernah ridho pada kami. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Jilbabku untuk melindungi kehormatan kami,santun kami untuk menjaga iffah . Jangan kau lenakan kami agar kami lepas kehormatan di hadapanmu sebelum engkau halal bagi kami. kami ingin engkau ikut menjaga kehormatan kami dengan menjaga kami,bukan malah membawa pada kenistaan. Agar kau mampu menjaga kami secara utuh,Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
kami memang tak sesempurna Aisyah dalam kecerdasan nya ataupun Fatimah dengan kelembutannya. Tapi kamiakan berusaha cerdas layaknya Aisyah dalam naunganmu dan kami akan berusaha selembut Fatimah dalam menenangkanmu.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Akhi..
Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar,tapi kau akan menjadi hebat layaknya Ali ketika kau menjaga kami dalam kelemahan kami dan kau akan sekuat Umar agar kami tidak selalu menjadi tulang yang bengkok. Kami butuh imam yang bisa menjaga ke imanan,bukan yang mebawa kami pada jurang maksiat. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Sungguh,kami memang tidak mampu menahan kala kami jatuh hati,tapi kami tak akan mengobral pesona kami hanya karna cinta yang menuntut nafsu pada keramahan syetan pada kami. Bukanlah jatuh cinta bila kau ajak kami pada kemaksiatan. Bila kau memang jatuh cinta pada kami,jangan kau bebankan deritamu pada hati yang akan memuntutmu untuk berbuat nista. Ijinkan kami menjaga hatimu,agar kita bisa menjelang bersama Jannah Nya.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
“Wahai jika engkau memiliki cinta
Dan telah terdorong dengan kerinduan
Maka anggaplah jarak perjalanan itu dekat
Karna kecintaan dan kerelaanmu pada penyeru
Ketika mereka menyeru..!!
Maka katakanlah,kami penuhi panggilanmu.
Seribu kali dengan sempurna
Janganlah kau berpaling
Hanya karna melihat gerimis
Jika engkau melihatnya “( Fii Zilalil Mahabbah )”
*adaptasi RKI
Rabu, 22 Juni 2011
aku akan simpannya rapat di dalam kotak yang tak seorangpun mampu menjamahnya,.
akan kulepaskan dari duka yang merenangi diriku saat ini,
akan ku tanggalkan sesak yang merajai segala asa,.
andai saja aku mampu membendung air mata yang sudah berdesak pilu menanti turun,
aku akan bawakan sejuta asa untuk membendungnya,.
akan aku tahan isak yang membara menetes di dada,.
akan aku hempaskan seribu risau yang membelai pelupuknya,.
aku ingin memejamkan mataku dari segalanya yang tak tahan ku rasa,.
aku ingin terbaring sejenak menghembuskan nafas yang tak kurasa segar,.
aku ingin memeluk bahagia yang mendamaikan,.
aku ingin menelan suka yang tak menggelora pilu,.
Tuhan,.
terlalu hina jika aku mengatakan,
"aku tak kuat akan hal ini",
sementara nikmat yang Kau hadirkan begitu banyak untuk aku mampu melewatinya,.
namun aku tak kuasa dalam kondisi ini,
aku lemah tanpa-Mu,.
apakah aku telah Jauh dari-Mu,
sampai aku tidak menemukan kekuatan atas langkah ini,.
hingga aku tak sepenuhnya yakin Kau mengiringi langkahku dan memeluk erat diriku dalam Rahman dan Rahim-Mu,.
Allah,.
Kau sedang mengujiku rupanya,.
aku yakin,
dan tetap harus yakin,.
aku tak boleh seperti ini,.
yakin
aku mampu menghadapinya
dan aku mampu menopangnya dengan bahuku yang terlihat kecil ini
serta aku mampu berdiri tegar dalam cinta-Mu