Sabtu, 15 Oktober 2011

PERAN BAHASA DAN SASTRA DALAM PEMBENTUKAN WATAK DAN KEPRIBADIAN YANG BERKUALITAS

Kepekaan 'rasa' dan 'emosi' sering dikaitkan erat dengan bahsa dan sastra, dan barangkali masalah ini perlu terus dipertahankan. Pengertian perasaan ini memang agak kabur dan bahkan mereka yang yakin akan adanya perasaan itu tetap tidak selalu dapat mengerti dengan jelas apa maksudnya. kita mengenal banyak sekali fenomena dalam kehidupan manusia yang yang erat hubungannya dengan proses berfikir rasional. akan tetapi banyak pula fenomena dalam kehidupan manusia yang berada di luar atau mengatasi jangkauan berfikir rasional itu dan menuntut semacam tanggapan emosional atau perasaan. perasaan memang sulit diterangkan dengan tepat apa sebenarnya. Meski perasaan itu bersumber pada naluri manusia, tetapi karena tradisi yang kompleks, perasaan manusia itu kemudian menunjuk pada hal-hal yang lebih khusus dalam setiap budaya.


Sehubungan dengan perasaan ini, barangkali dapat kita tegaskan di sini bahwa sastra dengan jelas dapat menghadirkan berbagai problem atau situasi yang merangsang tanggapan perasaan atau tanggapan emosional.situasi dan problem itu oleh sastrawanbdiungkapkan dengan cara-cara yangg memungkinkan kita tergerak untuk menjelajahi dan mengembangkan perasaan kita sesuai dengan kodrat kemanusiaan kita.


hendaknya tak perlu diragukan lagi bahwa bahasa dan sastra memang dapat digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan kesadaran pemahaman terhadap orang lain. Para pengarang modern telah banyak berusaha merangsang minat dan menumbuhkan rasa simpati kita terhadap masalah-masalah yang dihadapi orang-orang tertindas, gagal, kalah, dan putus asa.

seseorang yang berpendidikan tinggi dapat memiliki berbagai ketrampilan melewati seluruh rangkaian perkembangan pribadi dan menyerap berbagai pengetahuan, namun masih belum merasa puas atas dirinya dan belum merasa berguna penuh bagi sesamanya. 'Sesuatu yang lebih' yang biasanya dikenal sebagai ' kualitas kepribadian' perlu terus dikembangkan.

Bagaimanapun, pendidikan hanya dapat berusaha membina dan membentuk, tetapi tidak dapat menjamin secara mutlak bagaimana watak manusia yang dididiknya. Meski demikian, dalam nilai peran bahasa dan sastra dalam pendidikan ada dua tuntutan yang dapat diungka[pkan sehubungan dengan watak ini. Pertama, bahasa dan sastra hendaknya mampu membina perasaan yang lebih tajam. Bahasa dan sastra memiliki kemungkinan lebih banyak untuk mengantar kita mengenal seluruh rangkaian kemungkinan hidup manusia seperti misalnya: kebahagiaan, kebebasan, kesetiaan, kebanggaan diri sampai pada kelemahan, kekalahan, keputusasaan, kebencian, perceraian dan kematian. seseorang yang telah banyak mendalami berbagai karya bahasa dan sastra biasanya mempunyai perasaan yang lebih peka untuk menunjuk hal mana yang bernilai dan mana yang tak bernilai. Secara umum, lebih lanjut dia akan mampu menghadapi masalah-masalah hidupnya dengan pemahaman, wawasan, toleransi dan rasa simpati yang lebih mendalam. perlu digarisbawahi bahwa kedalaman itu merupakan satu kualitas yang dibutuhkan masyarakat berkembang dimanapun tanpa kecuali.

0 komentar: