Kamis, 11 Agustus 2011

SEPOTONG EPISODE KKS CERDAS'2011

menepi waktu yang sudah hampir diujung perjalanan kuliah kerja nyata kelompok cerdas 2011, ternyata justru bukanlah menyurutkan sebuah kenangan, namun menjadi sebuah momentum yang luar biasa untuk meraih ukhuwah yang terindah.

sebuah inspirasi kehidupan dari banyak kepala yang menyatu, ternyata bukanlah perkara yang dipandang mudah, tapi juga bukan sebuah hal yang begitu sulit untuk dapat dipahami.

begitu juga dengan sebuah hal yang bernama karakteristik,
karakteristik seseorang bukanlah ukuran utama untuk menentukan sebuah penilaian pada diri orang lain, dan juga dengan hal yang disebut sebagai tekanan.

tekanan pada masyarakat, membuktikan bahwa sesungguhnya, masyarakat dan kehidupan rutin yang berulang menjadi sebuah tonggak utama realita dakwah yang sesungguh-sungguhnya. ketika tekanan yang hadir sangat lekat di dalam diri, maka konflik sosial dan diri menjadi sebuah episode tersendiri dalam mengarungi bahtera Kuliah Kerja Nyata.

dan sekali lagi, sepotong episode itu terlukis jelas dalam menapaki perjalanan yang terkadang jauh dan melelahkan seluruh komponen tubuh, dan membuat kepenatan terkadang lekat sekali dengan diri yang pilu dan tak terkendali. terkadang juga, emosi sudah tercampur dengan sebuah pemikiran idealis yang semakin kencang bergulat dengan emosi atau bahkan rasionalitas yang belum dapat diterima dan dipertanggung jawabkan pada masyarakat luas.

segalanya itu, terlihat pada puncak sebuah tekanan, emosi, idealisasi dan sebuah pemikiran yang kritis dari karakteristik yang bersebrangan. dari sebuah pencapaian moralitas dan pemahaman akademisi masing-masing kepala yang beraneka ragam. yaitu pada puncak sebuah program unggulan. yaitu Tabligh Akbar se-Kecamatan Cibadak, Sukabumi.

Dimana sebuah acara yang menguras banyak sekali idelis dan pemikiran serta kekuatan ruh sangat dipertaruhkan. jelas sekali terlihat, bahwa disana, bukanlah sekedar fisik yang terasa begitu melelahkan dan meruntuhkan sebuah semangat juang Kuliah Kerja Nyata, namun hampir merenggut sebuah keunggulan kompetitif yang tak terasa aplikatif.

bukan hanya itu,
namun sepotong episode-pun tergores dengan pertimbangan dan pengaruh kualitas akal, yang terkadangpun juga begitu mempengaruhi dan menjadi sebuah integrasi kuat antara kualitas akademisi yang berbeda. bahkan moralitas ummat pun terlihat dari segala pencakaran etika dan kebudayaan masyarakat besar Bangsa Indonesia pada umumnya.

disinilah semi politik, yang terlihat sempit, namun sarat akan makna yang luas, bahkan menjadi sebuah titik ruang yang tak terbatas bila dipandang hanya dalam sebatas fatamorgana.

namun sekali lagi, sesungguhnya semua itu tidak dan bukanlah menjadi sebuah masalah yang mengkhawatirkan...
itu semua adalah sepotong episode yang sedang kami persembahkan untuk Alloh dan menjadi bekal terbaik kami menuju jannah-Nya.

tidak sampai disana titik ukur perjuangan ruh yang tersentuh melelehkan,
namun ada lagi sebuah tarbiyah yang begitu memukau dan mengesankan di bawah rembulan yang menyinari ketika malam itu,

ditengah riuh gemuruhnya menaruh suka yang penuh riuh canda dan tawa di hari milad akhina Gia Muhammad dan Deni Saputra, penuh harapan suka dan jauhnya dari cerita duka disaat renyahnya kebersamaan itu, ternyata ada sebuah asap yang mengebul sangat tebal dari jarak yang tidak jauh dari lokasi kami tinggal selama ini,

langsung saja tanpa banyak berfikir,
semua riuh tawa dan renyahnya gemuruh bising semarak milad menjadi henti dan berlari ke arah asap dan api yang mengebul sangat kencang.
ternyata kebakaran!
ya, satu rumah itu sudah habis ditelan si jago merah yang terus merambat tanpa berani berkompromi.
lucunya negeri ini, masih saja ada laki-laki yang hanya berdiri di samping kobaran api dengan penuh seksama memandangi api yang menari-nari. tapi seru dan bangganya, ketika menemui teman-teman ikhwan Cerdas yang sudah sibuk mengambil air dari dekat sana dan bahu-membahu menyirami api yang masih merajalela.

ya..
meski tidak berlangsung sekejap untuk mematikan kobaran api, namun cukup membutuhkan waktu dan kontribusi yang cukup banyak untuk menyelesaikan satu perkara malam itu.

namun,
setelah itu..
episode dilanjutkan dengan berkumpul bersama di rumah untuk menikmati potongan kue dari akhina yang sedang milad.

Alloh ya Kaarim,.
semoga Engkau menghimpun indahnya ukhuwah yang terserak,.
menyatukan dan mengikat erat hati kami,
menjadi sebuah wujud pemngabdian masyarakat yang bernilai,
bukan saja dalam memory kami, namun dalam sebuah perjalanan kehidupan yang mampu menjadi bekal terindah saat berjumpa dengan-Mu..

Semangat KKS CERDAS UIN 2011,.
inilah langkah ukhuwah kita yang baru saja akan dimulai..
semoga kebarokahan dan keRidhoan Alloh anugerahi kepada kita semua...


Kamis, 11 Agustus 2011
Batununggal, Cibadak-Sukabumi

0 komentar: